Basarnas Pastikan Operasi SAR Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Diteruskan sampai Tidak Ada Lagi Korban
Foto udara tim gabungan melakukan pembongkaran material untuk memudahkan pencarian korban bangunan mushalla ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, S
MerahPutih.com - Kepala Basarnas Mohammad Syafii menyatakan bahwa operasi pencarian, pertolongan, dan penyelamatan (SAR) akan terus ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny diteruskan sampai tidak ada lagi korban.
Hingga hari ini atau hari kedelapan sejak bangunan roboh, operasi masih berlangsung 24 jam penuh dengan melibatkan unsur Basarnas, TNI/Polri, BNPB, BPBD, PMI, Pemadam Kebakaran hingga relawan berbagai instansi terkait.
“Operasi dinyatakan selesai setelah tempat kejadian benar-benar clear, seluruh reruntuhan bisa dipisahkan, dan dipastikan tidak ada korban lagi,” katanya dalam konferensi pers, Senin (6/10).
Hal ini meski Basarnas memiliki ketentuan standar operasi selama tujuh hari dengan kemungkinan perpanjangan tiga hari. Ia menambahkan bahwa kasus Al-Khoziny akan ditangani secara khusus mengingat jumlah korban yang besar dan kondisi bangunan yang rumit.
Baca juga:
Kemenag Tetapkan Standar Bangunan Pesantren Pasca Tragedi Al Khoziny, Prioritaskan Keamanan Santri
Setelah operasi SAR selesai, kegiatan penanganan pascabencana tetap berlanjut di bawah koordinasi BNPB dan kementerian terkait lainnya sesuai fungsi masing-masing.
“Jadi, bukan berarti kegiatan terkait kejadian ini berhenti. Masih ada tindakan lanjutan yang akan dilakukan setelah operasi SAR dinyatakan tuntas,” kata dia yang berada di posko darurat untuk mengawasi langsung operasi dari lokasi kejadian itu.
Data dari posko tanggap darurat di Sidoarjo itu per Senin pukul 18.38 WIB mencatat jumlah 169 orang dievakuasi. Di antaranya sebanyak 104 orang dievakuasi selamat dalam penanganan medis dan selebihnya meninggal dunia.
Selain itu, tim SAR gabungan menemukan total enam potongan tubuh yang kini masih dalam tahap identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Jumlah korban tersebut masih dimungkinkan bertambah ataupun berkurang mengingat proses asesmen di lapangan yang masih dinamis. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Prioritas RUU Sisdiknas, DPR Tegaskan Pesantren, Kiai Hingga Ustaz Wajib Masuk dalam Aturan Sistem Pendidikan Nasional
Update Pencarian Korban Longsor Cilacap: 20 Orang Tewas, 3 Orang Masih Hilang
Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Basarnas hingga TNI/Polri Dikerahkan ke Sejumlah Titik untuk Percepat Evakuasi Korban
Basarnas Kirim Tambahan Petugas Buat Evakuasi Warga Semeru
RI Rawan Bencana & Kecelakaan, Basarnas Usul Bentuk Dana Kedaruratan SAR Nasional di Luar APBN Reguler
Pesantren SAQJ Situbondo Libur Sepekan Pascainsiden Atap Asrama Ambruk Tewaskan Santriwati
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Hari Santri 2025: Cak Imin Ajak Santri Menerobos Belenggu Keterbatasan