Banyak Bangun Bandara Besar, Pesawat Airbus Diharapkan Makin Banyak di Indonesia
Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) saat menghadiri Singapore Airshow 2024, di Singapura, Selasa (20/2/2024). ANTARA/HO-BKIP Kemenhub
MerahPutih.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bertemu dengan President Airbus Commercial APAC Anand Stanley pada acara Singapore Airshow 2024, di Singapura, Selasa (20/2).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka peluang kolaborasi antara produsen pesawat internasional Airbus dengan perusahaan penerbangan nasional untuk pengembangan industri penerbangan di Indonesia.
Baca Juga:
20 Bandara AP II Layani 943 Ribu Penumpang Pesawat di Libur Panjang 8-11 Februari
"Pemerintah telah menjalin kemitraan dan kolaborasi yang erat dengan Airbus. Oleh karena itu, dengan senang hati saya menegaskan bahwa kita terbuka dengan penjajakan kolaborasi dari Airbus dengan berbagai perusahaan penerbangan nasional di Indonesia," ujar Menhub lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (21/2).
Menhub mengatakan, nantinya kolaborasi tersebut bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, di antaranya dalam pembuatan suku cadang pesawat dan berbagai perlengkapan pendukung penerbangan lainnya. Kerja sama antara Airbus dengan perusahaan-perusahaan nasional bisa semakin diperluas.
Kerja sama antara Indonesia dengan Airbus sendiri sudah dimulai sejak 1976. Terbaru, Airbus bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk memproduksi komponen aerostruktur helikopter.
Selain itu, Airbus juga berencana untuk menambah jumlah pesawatnya yang beroperasi di maskapai Indonesia, baik itu pesawat kecil (narrow body) maupun pesawat besar (wide body). Hal itu dilakukan melihat tingginya permintaan penerbangan di Indonesia.
Apalagi, kata ia, pemerintah saat ini telah membuka berbagai bandara besar baru dengan landasan pacu (runway) 3.000 meter, seperti Bandara Kertajati, Jawa Barat dan Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur.
"Pemerintah akan mendukung peningkatan jumlah pesawat melalui maskapai yang telah ada saat ini ataupun melalui maskapai-maskapai baru melalui kerja sama Indonesia dengan maskapai asing. Kami terbuka dengan kehadiran Airbus di maskapai Indonesia," kata Menhub.
Ia mengharapkan, kerja sama dapat dilakukan di bidang sumber daya manusia (SDM), yakni peningkatan kapasitas SDM penerbangan di Indonesia melalui pelatihan-pelatihan praktisi industri aviasi.
"Indonesia telah memperoleh banyak manfaat dari kerja sama teknis yang berfokus pada pelatihan, seperti program keselamatan negara (SSP), sistem manajemen mutu (QMS), dan proyek navigasi berbasis kinerja (PBN)," katanya. (*)
Baca Juga:
Bandara Bali Alami Tambahan Penerbangan saat Libur Isra Mikraj dan Imlek 8-11 Februari
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Jalur Darat Terputus, Komisi V DPR Dorong Pembukaan Penerbangan Bandara Rembele Aceh
Masyarakat Bisa Nikmati Mudik Gratis Nataru 2025/2026, Begini Cara Mendaftarnya
Kuota Mudik Gratis Nataru 33 Ribu Penumpang, Daftar di Link Ini
Puncak Mudik Nataru 24 Desember2025, Ribuan Moda Transportasi Lakukan Ramp Check
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Bandara di Morowali tak Diawasi Bea Cukai dan Imigrasi, Pengamat: Jangan Sampai Jadi Lokasi Transaksi Ilegal
DPR Desak Pemerintah Usut Tuntas Operasional Bandara di Morowali, Dinilai Ancam Kedaulatan Negara
Pergerakan Pesawat Saat Nataru 76.972 Penerbangan, AirNav Siaga 24 Jam
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa