Banjir dan Longsor di Blitar Ganggu Perjalanan Kereta Jalur Selatan Jawa
Longsor di jalur Pogajih-Kesamben, Blitar, Jatim wilayah Daop 8 Surabaya. (Dok Daop 6 Yogyakarta)
MerahPutih.com - Sedikitnya perjalanan lima Kereta Api (KA) di Daop 6 Yogyakarta alami keterlambatan karena adanya peristiwa tanah longsor dan banjir di jalur Pogajih-Kesamben, Blitar, Jatim wilayah Daop 8 Surabaya. Kendala gangguan ini dialami hampir mayoritas kereta yang melayani jalur selatan Jawa.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro, mengatakan banjir dan longsor terjadi pada Sabtu (30/11) pukul 21.45 WIB di di jalur Pogajih-Kesamben, Blitar, Jatim wilayah Daop 8 Surabaya. Tim PT KAI melakukan evakuasi hingga pada Minggu 03.05 WIB jalur bisa dilewati kembali dengan kecepatan terbatas.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan beberapa perjalanan kereta api yang disebabkan oleh banjir dan longsor,” kata Kris, dalam keterangannya di Yogyakarta, DIY, Senin (2/11).
Baca juga:
Jalan Provinsi Terputus Akibat Banjir di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar
Krisbiyantor menjabarkan beberapa KA yang terimbas kelambatan akibat banjir dan longsor tersebut dan melewati Daop 6 Yogyakarta, yakni KA Malabar relasi Malang-Bandung, KA Kertanegara relasi Malang Purwokerto, KA Matarmaja relasi Malang-Pasar Senen, KA Malioboro Ekspres relasi Malang-Purwokerto, dan KA Majapahit relasi Malang-Pasar Senen.
“Tim KAI telah berupaya semaksimal mungkin untuk menormalisasi jalur sehingga KA dapat dijalankan kembali,” tutur petinggi Daop 6 Yogyakarta itu.
Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan, KAI memberikan kompensasi berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Baca juga:
Akibat Longsor, Kereta Majapahit Malang-Jakarta Telat Lebih Dari 6 Jam
“Kompensasi meliputi pemberian minuman, makanan ringan, atau makanan berat, tergantung durasi keterlambatan. Jalur longsor kini mulai bisa dilewati KA dengan kecepatan terbatas yakni, 5 kilometer per jam,” tandas Krisbiyantoro. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Mudik Nataru 2026 Jadi Lebih Lancar, tak Ada Lagi Antrean saat Boarding Kereta Api!
KLH Persilahkan Gelondongan Kayu Banjir Sumatra Dimanfaatkan Pemda
Gerindra Persilahkan Kemendagri Berhentikan Sementara Bupati Aceh Selatan Mirwan
Sisir Mobil Terdampak Bencana di Aceh Tamiang, Polisi Pastikan Tidak Temukan Mayat
Pencopotan Bupati Aceh Selatan Mirwan MS Lewat Sidang DPRD
Rhoma Irama Lelang Jas dan Sorban Buat Bantuan Bencana Sumatra
4 Perusahaan Beroperasi di Daerah Aliran Sungai Batang Toru Dipanggil Kementerian Lingkungan
Komisi V Desak Pemerintah Cari Bantuan Eksternal untuk Penanganan Banjir Bandang Sumatera
15 RT di Jakarta Timur Tergenang, Ini Langkah BPBD Atasi Luapan Ciliwung
Nyaris 35 Ribu Orang di Kabupaten Bandung Terdampak Banjir, 3 Kecamatan Ini Paling Parah