Bangunan Stadion JIS Belum Tersertifikasi FIFA, Apa Penyebabnya?


Jakarta International Stadium. Foto: Twitter
MerahPutih.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi ikon baru DKI Jakarta. Pasalnya, stadion ini merupakan yang terbesar di Indonesia.
Namun, di balik kemegahan JIS, bangunan stadion utama JIS hingga saat ini belum memperoleh serfifikasi dari Federasi Sepak Bola Internasional (Fédération Internationale de Football Association/FIFA).
Baca Juga
Warga Gusuran JIS Tinggal di Pinggir Rel, Jakpro: Tanggung Jawab PT KAI
Manajer Proyek JIS Arry Wibowo menyebutkan hal tersebut dikarenakan pemberian sertifikasi FIFA tidak dilakukan dalam tahap rancangan atau konstruksi, namun ketika akan dilaksanakan kegiatan.
"Jadi, ketika misalnya dicalonkan untuk tuan rumah piala dunia atau liga 'champion' (Asia) atau turnamen yang terafiliasi FIFA lainnya, nah di situ asesor FIFA akan ke sini untuk menguji fasilitas yang ada dan berbagai aspek lainnya, apakah sudah terpenuhi atau belum," ucap Arry dalam konferensi pers di ruang konferensi Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jumat (14/1)
Meskipun demikian, Arry menyebut pihaknya telah melakukan konsultasi dengan konsultan yang sudah berafiliasi dengan asesor FIFA sebagai langkah untuk mendapatkan pengakuan dari asosiasi sepak bola internasional tersebut.
"Jadi, istilahnya dari aspek perencanaannya ini sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA. Namun, memang ketika bangunan sudah jadi, kita tidak diberikan sertifikat FIFA, namun sertifikat itu tergantung 'event'," kata Arry.
Baca Juga
Anies: JIS Kebanggaan Warga Jakarta, Kita Boleh Bersyukur dan Bangga
Hasilnya, kata Arry, bisa dipastikan stadion yang mereka bangun sudah sesuai dengan regulasi FIFA mulai dari ukuran lapangan, pencahayaan, kemudian sudut kenyamanan dari tribun penonton seperti apa, standard fasilitas di ruang vip dan vvip seperti apa.
"Jadi, sudah sesuai dengan standar FIFA ya perencanaan dan konstruksinya, nantinya pada saat JIS ini dijadikan salah satu tuan rumah atau 'venue' untuk 'event' lisensi FIFA itu akan dilakukan asesmen kembali," tuturnya.
Untuk lapangan latih sendiri, kata Arry, sudah tersertifikasi FIFA karena syarat yang lebih mudah yaitu memenuhi syarat kontur lapangan seperti minimal jarak luncur bola ketika digelindingkan, kemudian minimal ketinggian pantulan bola.
"Lapangan latih ini sudah (sertifikasi) ditemani pihak PSSI. Karena saat ini sudah beroperasi digunakan untuk pertandingan," pungkasnya.
Kompleks JIS yang membutuhkan dana sebesar Rp 4,5 triliun dari APBD serta dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020 (Rp 1,1 triliun) dan tahun 2021 (Rp 2,4 triliun) ini, ditargetkan bisa peluncuran awal (soft launching) pada Februari 2022 dan melaksanakan peluncuran utama (Grand Launching) pada Maret 2022. (*)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Sebut Kondisi Lapangan JIS Makin Buruk, Bek Persija Jordi Amat Berharap Banyak pada Stadion Patriot

JIS Stadion Bagus Menurut Rizky Ridho, tetapi Rumput Lapangan Harus Diperbaiki agar Tidak Jadi Bumerang bagi Persija

Kecewa Tidak Bisa Gunakan JIS Usai Jamu Bali United, Mauricio Souza: Persija Harus Siap Kondisi Apa Pun

Proyek Jembatan JIS-Ancol Solusi Masalah Parkir, Diharap Mempercantik Wajah Ibu Kota

JIS Bakal Jadi Kandang Tim Nasional, Aktivitas Persija Tidak Bakal Diganggu

Pemprov DKI Siapkan Empat Layanan Utama Pendukung Penghuni Rusun JIS

JIS Jadi Tempat Premium, Pramono Akui Beruntung Teruskan Program Gubernur Sebelumnya

Pramono Akui Baru 2 dari 3 Kelompok Eks Kampung Bayam dapat Jatah Hunian, Janji Sisanya Menyusul

67 KK Eks Kampung Bayam Mulai Tinggal di HPPO JIS, Bebas Bayar Sewa 6 Bulan

Ajak Anies Nonton Persija di JIS, Pramono: Pasti Beliau akan Gembira
