Bandingkan Jakarta dengan Beijing, Mendagri Tito Dianggap Ngawur


Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (tengah) saat melawat ke Papua. (Foto: ANTARA/HO Puspen Kemendagri)
MerahPutih.com - Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam acara Munas ke-IV APPSI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11), yang membandingkan Jakarta dengan Beijing, menyulut reaksi dari berbagai pihak.
Koordinator Forum Rakyat Lieus Sungkharisma menyebut, perbandingan Tito itu bukan saja tidak tepat, tapi juga sangat tendensius.
Baca Juga:
Bersiaplah, Konser 'Head In The Clouds' 88rising akan Hadir di Jakarta
“Mendagri Tito sepertinya kebanyakan piknik. Jadi wajar saja kalau dia berkesimpulan seperti itu,” ujar Lieus Sungkharisma dalam keterangannya, Selasa (26/11).

Menurut Lieus, apapun ukurannya, tetap saja gak pas membandingkan Jakarta dengan Ibu Kota Tiongkok itu.
"Tiongkok itu maju perekonomiannya karena banyak faktor. Selain merupakan negara komunis, kultur, dan etos kerja bangsa Tiongkok juga berbeda dengan bangsa kita,” kata Lieus.
Lebih dari itu, tambah Lieus sebagai gubernur, Anies baru beberapa tahun menjabat.
“Belum lagi genap satu periode dia menduduki kursi gubernur itu. Lha, kalau mau menyalahkan kenapa Jakarta gak maju seperti Beijing atau Shanghai, ya salahkan jugalah gubernur-gubernur sebelumnya,” tegas Lieus.
Lieus menyebut, dalam beberapa tahun menjabat gubernur Anies sudah menunjukkan prestasi yang membanggakan.
"Dibuktikan dengan banyaknya DKI Jakarta meraih penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Apakah Pak Tito sengaja menafikan hal itu?” tanya Lieus.
Baca Juga:
Seperti diberitakan di sejumlah media massa, dalam sambutannya dalam Munas ke-IV APPSI, Tito Karnavian, mantan Kapolri yang kini menjabat sebagai Mendagri itu menyebut Jakarta kini justru kalah dengan Beijing yang dulu seperti kampung.

“Sekarang Jakarta yang seperti kampung,” katanya.
Tito bahkan menyebut ekonomi di negara Tiongkok berkembang pesat melampaui Amerika Serikat dalam kurun waktu 20 tahun. Padahal, katanya, dulu banyak yang meremehkan negara tirai bambu tersebut.
Bahkan, Tito menyebut Jakarta kalah jauh jika dibandingkan dengan Shanghai dan Beijing karena masih banyak fasilitas yang ketinggalan zaman. (Knu)
Baca Juga:
Dicecar DPRD, Begini Jawaban Kepala BPRD Mengenai Rendahnya Pendapatan Pajak di Jakarta
Bagikan
Berita Terkait
Jakarta Barat Krisis Lahan Makam, Cuma TPU Tegal Alur Unit Kristen yang Masih Tersedia

Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta

KOMWAJA Siap Turun ke Warga Kawal IPO PAM Jaya: Demi Air Bersih dan Transparansi

Kapasitas 16 TPU di Jakarta Selatan Sudah Habis, 9 Sudah Tidak Terima Pemakaman Baru

Momen Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Senilai Rp13,2 Triliun Hasil Korupsi CPO di Kejagung

BRIN Ungkap Alasan Air Hujan Jakarta Bisa Mengandung Mikroplastik

Begini Cara Pengunjung Nikmati Night at The Ragunan Zoo

Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR

Menilik Festival Pustakarsa 2025 Bertajuk Lo Jual Gua Beli di Taman Ismail Marzuki Jakarta

Pramono Yakinkan Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Lebih Baik Dibanding Pasar Barito
