Baku Tembak OPM dan TNI Tewaskan 2 Anggota Egianus Kogoya di Yahukimo, Senjata Hingga Amunisi Disita

Barang-barang milik OPM yang diamankan TNI usai baku tembak terjadi di kawasan Yahikumo, Papua, Senin (15/6/2025) (ANTARA/Ho-Pusat Penerangan Mabes TNI)
Merahputih.com - TNI berhasil menewaskan dua anggota Kelompok Egianus Kogoya, yang berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugam di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Senin (16/6).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa operasi ini merupakan respons terhadap kekejaman OPM sebelumnya, termasuk pembunuhan pekerja pembangunan gereja di Wamena dan perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal.
"TNI hadir untuk menghentikan teror dan mengembalikan rasa aman bagi masyarakat," tegas Kristomei, Selasa (17/6).
Baca juga:
Serka Segar Gugur Saat Tugas Mengantar Obat, OPM Akui Bertanggung Jawab
Operasi dimulai setelah TNI menerima informasi intelijen tentang keberadaan empat anggota OPM di sebuah honai di Kampung Ligima. Personel TNI segera bergerak dan terlibat baku tembak sengit. Akibat baku tembak tersebut, dua anggota OPM tewas di tempat.
TNI juga berhasil menyita sejumlah barang bukti penting, antara lain satu pistol Revolver, satu pistol rakitan, lima butir amunisi kaliber 9 mm, satu unit HT (Baofeng), satu unit telepon genggam, satu teleskop optik, dan satu unit Leica 1000 YDSAT.
Kristomei menambahkan, operasi ini menegaskan komitmen TNI untuk menjaga kedaulatan NKRI serta menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Papua. Ia menekankan bahwa operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan proporsional.
"Kami mengajak semua pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi demi membangun Papua bersama dalam bingkai NKRI," ajaknya.
Baca juga:
Coba Serang Aparat, Anak Buah KKB Egianus Kogoya Tewas saat Kontak Tembak
Kristomei memastikan bahwa prajurit TNI di lapangan akan tetap mengedepankan pendekatan dialogis dan tidak akan mengutamakan kekerasan dalam penyelesaian konflik di Papua.
"TNI membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapa pun yang ingin kembali berkontribusi positif demi kemajuan Papua yang aman, damai, dan sejahtera," tutup Kristomei.
Sebelumnya, pada hari Senin (16/6), OPM juga melancarkan serangan yang menewaskan Serka Seger Mulyana, anggota Kodi 1715/Yahukimo, di wilayah Yahukimo. Serka Seger ditembak dan dianiaya dengan senjata tajam saat melintas dengan sepeda motor sekitar pukul 10.45 WIT.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh

TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi

TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional

Bantahan TNI Terkait 5 Kabar Yang Tuduh Ada Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Demo

Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik

Mabes TNI Minta Warga Aktif Dalam Pam Swakarsa, Efektif Bikin Situasi Kondusif
