Bahasa Jawa Jadi Muatan Lokal Wajib

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 09 November 2016
Bahasa Jawa Jadi Muatan Lokal Wajib
Kongres Bahasa Jawa (Foto: kongresbahasajawa.org)

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan upaya pelestarian bahasa dan budaya Jawa telah dimasukkan dalam program Pembangunan Seni dan Budaya. Hal ini tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur 2012-2019.

Soekarwo mengungkapkan hal ini saat hadir dalam Kongres Bahasa Jawa VI. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara resmi membuka kongres ini, Selasa (8/11) malam WIB. Event ini digelar di Yogyakarta, 8-12 November.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian khusus untuk pelestarian bahasa dan budaya Jawa sebagai identitas lokal Jawa Timur," kata Soekarwo.

"Keseriusan Pemprov Jawa Timur dalam pelestarian bahasa Jawa antara lain dibuktikan dengan memasukkannya ke dalam materi muatan lokal wajib mulai dari SD hingga SMA," tambahnya.

Menurut Pakde Karwo, Soekarwo dipanggil, muatan lokal itu mampu menjadi sarana pembentukan karakter dan spiritual siswa SD atau Madrasah Ibtidaiyah hingga SMA dan Madrasah Aliyah di Jatim.

Kongres ini adalah kegiatan rutin lima tahunan yang membahas mengenai Bahasa dan Budaya Jawa. Secara bergantian pemerintah tiga provinsi di Pulau Jawa yakni Jateng, Jatim, dan DIY menjadi penyelenggara.

Kongres ini juga akan dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri atas praktisi budaya Jawa, Birokrat, Akademisi, dan masyarakat pencinta Budaya Jawa serta undangan khusus baik dari dalam maupun luar negeri. (diy)

#Sri Sultan HB X #Kongres Bahasa Jawa VI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan