Badan Keamanan AS Buat Pusat Keamanan Baru untuk Perlindungan terhadap AI
AS bangun pusat keamanan baru untuk tangkal ancaman AI. (Foto: NSA)
BADAN Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) telah memulai pembentukan pusat keamanan kecerdasan buatan yang khusus. Langkah itu dilakukan sebagai respons terhadap semakin besaranya peran kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pertahanan dan intelijen pemerintah.
Tujuan dari pusat keamanan itu adalah untuk melindungi sistem intelijen pemerintah dari ancaman pencurian dan sabotase serta melindungi negara dari potensi ancaman eksternal yang berbasis AI, seperti dilaporkan Gizmodo, Sabtu (30/9).
Pengumuman mengenai langkah baru NSA dalam memperkuat keamanan AI diumumkan oleh Direktur Jenderal Paul Nakasone yang akan segera pensiun. Divisi itu akan beroperasi sebagai bagian dari Pusat Kolaborasi Keamanan Siber yang telah ada sebelumnya.
Baca juga:
Robot Virtual Bertenaga AI Ditunjuk Jadi CEO
Pusat keamanan itu telah bekerja sama dengan mitra industri swasta dan internasional dalam upaya melindungi AS dari serangan siber yang berasal dari negara-negara seperti Tiongkok dan Rusia, yang telah aktif dalam kampanye peretasan dan penyebaran malware.
Baru-baru ini, NSA mengeluarkan peringatan bahwa peretas Tiongkok telah menargetkan perusahaan pemerintah, industri, dan sektor telekomunikasi melalui peretasan firmware router.
Meski ada kekhawatiran mengenai intervensi dalam pemilu, Nakasone mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti upaya dari Rusia atau Tiongkok untuk memengaruhi pemilu presiden Amerika Serikat pada 2024.
Namun, keamanan siber telah menjadi masalah utama di masa lalu dan semakin memburuk seiring dengan perkembangan pesat teknologi AI, termasuk seperti yang terjadi dengan pengumuman tentang Chatbot CIA baru-baru ini.
Baca juga:
Adobe Tambahkan AI Generatif ke Photoshop
NSA telah mengambil langkah untuk membentuk unit keamanan itu setelah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa model AI memiliki tingkat keamanan rendah dapat menyebabkan tantangan besar dalam hal keamanan nasional.
Situasi itu diperparah oleh kemajuan teknologi AI generatif yang dapat digunakan baik untuk kebaikan maupun kejahatan. Nakasone menjelaskan bahwa divisi baru itu akan menjadi fokus utama NSA dalam memanfaatkan wawasan intelijen asing.
Divisi itu juga akan berkontribusi pada pengembangan pedoman praktik terbaik, prinsip, evaluasi, metodologi, dan kerangka risiko, baik untuk keamanan AI maupun untuk mendukung pengembangan dan adopsi kecerdasan buatan yang aman dalam sistem keamanan nasional dan basis industri pertahanan. (waf)
Baca juga:
AI Bantu Temukan Antibiotik Baru Pembasmi Superbug
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil