Ayo Lihat Jupiter dan Saturnus di Gedung Sate
Gedung Sate, Bandung (Foto/Flickr)
MerahPutih.Com - Pemprov Jabar dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar Dark Sky Night (Malam Langit Gelap) dengan mengundang masyarakat untuk menikmati pesona antariksa seperti mengamati planet Jupiter dan Saturnus di halaman di Gedung Sate.
Tidak perlu pergi jauh-jauh dari tengah Kota Bandung untuk menikmati dan mengamati benda-benda langit seperti rasi bintang, planet dan satelitnya. Minggu (6/8) malam semua dapat diamati di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung," kata Kepala Bagian Publikasi Setda Jawa Barat Ade Sukalsah, di Bandung, Sabtu (5/8).
Ade Sukalsah mengatakan selain peneropongan Bulan, planet Saturnus dan Jupiter dengan teleskop, di Aula Barat Gedung Sate akan disiapkan mini planetarium yang dibuka dari pkl. 17.00 WIB.
"Acara peneropongan dimulai dari 20.00 WIB, dan kami meminta dukungan dari warga maupun perkantoran sekitar Gedung Sate untuk mematikan lampu depan atau luar ruangan, sejam saja," katanya.
Menurut Ade, selain peneropongan, acara ini juga akan dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai antariksa, dan polusi cahaya.
"Silakan warga berbondong-bondong Minggu Malaman di halaman Gedung Sate berwisata edukatif secara gratis," katanya seraya menambahkan bahwa gelaran ini juga rangkaian Hari Jadi Provinsi Jawa Barat yang ke-72. "Satu lagi, untuk warga yang berminat datang ke acara ini bisa duluan untuk mendownload aplikasi 'Sky Map' di ponsel pintar berbasis android masing-masing. Nanti kita bisa sama-sama mengakurkan yang di ponsel dan di langit oleh para ahlinya," kata Ade.
Sementara itu, Peneliti Senior dari Pussainsa LAPAN Gunawan Admiranto menjelaskan sejarah Hari Antariksa Nasional pada tanggal 6 Agustus ini adalah tanggal dimana Undang-undang No.21 tahun 2013 tentang Keantariksaan disahkan.
Kegiatan keantariksaan tersebut meliputi penelitian dan pengembangan di bidang sains antariksa, penginderaan jauh, penguasaan teknologi keantariksaan, dan peluncuran wahana antariksa seperti roket dan satelit.
UU Keantariksaan sangat penting bagi Indonesia karena secara geografis, negara ini memiliki posisi yang strategis atau ideal untuk penyelenggaraan kegiatan keantariksaan.
Posisi ini mengakibatkan wilayah Indonesia diminati negara lain untuk kerja sama di bidang keantariksaan. UU ini akan menjadi pedoman dan aturan bagi pelaksanaan kerja sama tersebut untuk perlindungan terhadap kepentingan Indonesia.
"Agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesimbangan alam dan bahaya polusi cahaya, kegiatan pemadaman lampu sejam lalu mengamati langit ini kami gulirkan," katanya.(*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
DPRD Minta Gubernur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar
BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor
Jawa Barat Provinsi dengan Angka PHK Tertinggi di Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Singgung Jumlah Penduduk dan Besarnya Industri
Tingkat Kerawanan Bencana Alam di Garut Cukup Tinggi, BPBD Keluarkan Surat Edaran
Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar