Sains

Astronot AS dan Kosmonot Rusia Berangkat ke Luar Angkasa di Tengah Pandemi COVID-19

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 10 April 2020
Astronot AS dan Kosmonot Rusia Berangkat ke Luar Angkasa di Tengah Pandemi COVID-19

Misi ke luar angkasa menggunakan pesawat Soyuz MS-16. (Foto: NASA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BADAN Penerbangan dan Antariksa (NASA) kembali menerbangkan kru baru ke International Space Station (ISS) pada Kamis (9/4). Setelah beberapa minggu melewati masa karantina, satu astronot NASA dan dua kosmonot Rusia berhasil pergi ke luar angkasa untuk menjalani misi selama enam bulan di ISS.

Baca juga:

Yuk Intip 4 Misi Antariksa Baru dari NASA

Melansir laman NASA, astoronot Chris Cassidy dan dua kosmonot Rusia, Anatoly Ivanishin dan Ivan Vagner telah meluncur ke ISS menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-16. Sebelumnya, para astronot tersebut telah melewati masa karantina selama dua minggu.

Soyuz MS-16 meluncur dari Kosmodrom Baikonur yang disewa Rusia di Kazakhstan, pada Kamis pukul 01.05 siang waktu Khazakhstan. Mereka diperkirakan akan tiba di ISS enam jam kemudian. Mereka yang terlibat dalam peluncuran semuanya terpisah sejauh enam kaki dan mengenakan masker, mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang juga terjadi di Kazakhstan.

Astronot AS dan Kosmonot Rusia Berangkat ke Luar Angkasa di Tengah Pandemi Corona
Ivan Vagner (kiri), Anatoly Ivanishin (tengah, dan Chris Cassidy (kanan). (Foto: NASA)

Ini adalah penerbangan luar angkasa ketiga kalinya untuk Cassady dan Ivanishin, dan pertama kali untuk Vagner. Mereka dijadwalkan akan kembali ke bumi pada Oktober setelah misi mereka selesai.

Para astronot menyelesaikan 160 penyelidikan sains di berbagai bidang seperti, biologi, ilmu bumi, penelitan manusia, ilmu fisika, dan pengembangan teknologi. Kru saat ini yang masih bertugas di ISS adalah Oleh Skripochka, Jessica Meir, dan Andrew Morgan yang dijadwalkan kembali ke bumi pada 17 April 2020.

Baca juga:

Virus Corona Meluas Hingga ke NASA

NASA selalu melakukan karantina terhadap astronotnya sebelum pergi ke luar angkasa. Untuk mencegah penyakit seperti flu. Itu adalah kekhawatiran bahkan pada hari-hari awal program astronot NASA. “Proses ini memastikan mereka tidak sakit atau menginkubasi penyakit ketika mereka sampai di stasiun luar angkasa dan disebut stabilitas kesehatan,” ungkap NASA.

Astronot AS dan Kosmonot Rusia Berangkat ke Luar Angkasa di Tengah Pandemi Corona
Memanfaatkan waktu selama masa karantina. (Foto: Twitter/@dmorey)

NASA menyatakan bahwa karyawannya telah mengikuti Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan rekomendasi pencegahan untuk mengendalikan infeksi sebelum karantina. Seperti jaga jarak, menjaga kebersihan tangan, dan membatasi kontak dengan anggota kru lainnya.

Selama masa karantina, Cassidy dan dua rekannya menghabiskan waktu berolahraga, bermain ping-pong, dan membaca prosedur terkait misi yang akan dijalani. (and)

Baca juga:

NASA Buka Lowongan Astronot untuk Pergi ke Bulan, Ini Persyaratannya

#Sains #NASA #Rusia #Astronot #Stasiun Luar Angkasa Internasional #Luar Angkasa
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Dunia
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Negara anggota UE akan berbagi risiko secara kolektif terkait eskalasi konflik Rusia-Ukraina
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Dunia
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
“Rencana ini tidak memaksa Ukraina mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah Rusia.”
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Dunia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Pabrik Elektromekanis Kizlyar dijatuhi sanksi Uni Eropa pada 2024 karena memproduksi peralatan pesawat untuk militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
 Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Bagikan