Daniel Kho Hadirkan 'Castaneda Factor' di Jagad Gallery


Pameran yang memperkenalkan seni kontemporer kepada pengunjungnya. (Foto: merahputih.com/Zulthan Vigilio)
PENULIS Amerika Serikat Carlos Castaneda menjalani kehidupan sarat makna setelah bertemu dengan seorang syaman Indian Meksiko, Juan Matus. Ia berguru dengan Matus dan yakin bahwa ilmu yang diajarkan kepadanya berasal dari tradisi Meksiko Kuno nan sudah ada dari 8.000 tahun lalu. Tradisi tersebut meyakini bahwa Alien atau makhluk angkasa luar ialah bagian dari kenyataan.
Sembari memetik banyak pelajaran dari Matus Castaneda menjalani kehidupan yang janggal. Ia menceritakan suka dan duka kehidupannya tersebut melalui buku-buku yang ia tulis yang selalu menjadi best seller. Pada bukunya Castaneda menceritakan banyak hal penuh makna dan menginspirasi seniman Daniel Kho untuk melahirkan karya-karya bertajuk Castaneda Factor nan menceritakan tentang kacaunya kehidupan manusia.
Baca Juga:
Castaneda Factor atau unsur Castaneda resmi dipamerkan di Jagad Gallery, Jakarta Pusat mulai 15 Juli hingga 20 Agustus. Castaneda Factor hadir dalam bentuk lukisan dan instalasi yang didominasi dengan figur berupa mahluk ethno-extraterrestrial, campuran makhluk dari mitologi, dewa-dewi, wayang kulit, hingga tokoh kartun. Mereka muncul dalam dunia manusia yang kacau balau dan melakukan pemberontakan.
"Pada lukisan yang umumnya tertib, tersusun figur hibrida memenuhi hampir seluruh ruang canvas," ujar Kurator Castaneda Factor Jim Supangkat menceritakan isi lukisan Daniel pada peresmian pameran ini di Jagad Gallery, Sabtu (15/7).

Castaneda Factor intinya menceritakan tentang pemberontakan. Maka dari itu, Daniel menciptakan berbagai figur fenomenal pada karyanya nan memberikan pesan khusus kepada manusia.
Salah satu karya yang menceritakan pemberontakan ialah instalasi berupa sejumlah hewan berkaki empat nan memiliki ragam warna. Ia mengatakan kehidupan tidak selalu sesuai ekspektasi dan itu ia sampaikan melalui sejumlah hewan dengan warna berbeda yang artinya masing-masing dari mereka memiliki kisah tersendiri.
“Ini binatang yang memberontak kepada majikannya. Dalam kehidupan tidak selalu memiliki warna,” kata Daniel saat menjelaskan cerita di balik instalasi tersebut.
Baca Juga:

Karya lukisan Daniel Kho di Astaneda Factor tidak hanya untuk dinikmati saja. Bagi kamu yang gemar mengoleksi lukisan, Daniel siap melepas karya-karyanya dengan harga bervariasi.
“Ini harga belum naik masih di harga 25-150 juta, monggo diborong,” ujarnya.
Daniel juga memiliki alasan tersendiri memilih Jagad Gallery sebagai tempat untuk memamerrkan karya-karyanya. Ia mengagumi sosok di balik pemilik Jagad Gallery yang ia kenal saat berada di Bali. Sosok tersebut benar-benar menginspirasi Daniel karena memiliki kepribadian yang sederhana. (zvw)
Baca Juga:
Pameran Seni 'Constellation: Global Reflections' Hadirkan Lebih dari 20 Seniman dari Perwakilan G20
Bagikan
Berita Terkait
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

ARTSUBS 2025 Hadirkan Ragam Material dan Teknologi dalam Ruang Seni yang Lentur

PT KAI Gelontorkan Rp 3,05 Miliar Buat UMKM, Termasuk Pameran Internasional

Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal

Lukisan, Harapan, dan Kebaikan: Ekspresi Tulus Pelukis Gadis Dharsono di Pameran 'Joy in Color'
Transformasi ArtMoments Jakarta: Pameran Seni 2025 Usung Tema 'Restoration'

Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
