Asal Muasal Istilah Jamu, Sudah Tahu?

Rina GarminaRina Garmina - Minggu, 06 Agustus 2017
Asal Muasal Istilah Jamu, Sudah Tahu?

Jamu. (Foto: Instagram/@suweorajamu28)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MUNCUL pada abad 15 Masehi, istilah jamu identik dengan budaya Jawa. Bukan cuma itu, nama jamu pun diambil dari bahasa Jawa Kuno. Satu hal yang mungkin tak pernah Anda duga, istilah jamu ternyata singkatan dari bahasa Jawa Kuno "djampi" dan "oesodo".

Wah, ternyata singkatan toh? Sebagaimana dilansir dari jamuindonesia.com, "djampi" berarti penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan. Makna lainnya ialah doa atau ajian. "Oesodo" artinya kesehatan.

Pada abad ke-15, istilah "oesodo" jarang digunakan. Sementara kata "djampi" justru kian masyhur di kalangan keraton. Jika pernah nonton film "Dukun Palsu" yang naskahnya ditulis Motinggo Boesje dan Kwartet Jaya, Anda pasti ingat peran Bing Slamet sebagai dukun palsu. Di film tersebut, Bing memberikan ramuan kepada Eddy Sud yang malas belajar tapi ingin lulus ujian. Belakangan, baru diketahui kalau dukun tersebut palsu setelah polisi menangkapnya.

Sebuah film yang lucu, tapi benar adanya lantaran zaman dahulu jamu yang berbentuk ramuan herbal diperkenalkan oleh dukun atau tabib pengobat tradisional.

Film "Dukun Palsu" memang tidak dapat menjadi bukti kalau popularitas jamu awalnya diperkenalkan oleh dukun atau tabib. Jika ingin bukti yang lebih akurat, Anda dapat melihat relief Candi Borobudur yang dibuat pada masa Kerajaan Hindu-Buddha pada 722 Masehi. Relief tersebut menggambarkan kebiasaan meracik dan memelihara jamu untuk memelihara kesehatan.

Bukti lain terdapat pada prasasti Madhawapura yang merupakan peninggalan Kerajaan Hindu-Majapahit. Di dalam prasasti tersebut terdapat istilah Acaraki yang arinya tukang meracik jamu.

Anda sekarang sudah mengetahui asal muasal istilah jamu. Pertanyaannya, di era modern seperti sekarang, masihkah Anda minum jamu? (*)

Nasib perusahaan jamu Nyonya Meneer yang berdiri sejak 1919 sedang di ujung tanduk. Satu hal yang jarang diperhatikan, penggunaan nama Meneer pada merek jamu tersebut ternyata berasal dari beras tak utuh hasil penumbukan padi alami. Untuk mengetahui kisahnya lebih detail, Anda sebaiknya membaca artikel Nyonya Meneer, Bukan Nyonya Belanda.

#Nyonya Meneer #Jampi-jampi #Dukun #Jamu Deplok
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Indonesia
12 Orang Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, 17 Dilaporkan Hilang
Sebanyak 12 orang menjadi korban dukun pengganda uang pelaku Slamet Tohari (43) dan Budi Santoso (46) di Banjarnegara.
Zulfikar Sy - Jumat, 07 April 2023
12 Orang Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, 17 Dilaporkan Hilang
Bagikan