Lapsus: Gelora Pertempuran Surabaya

Arek Surabaya Salah Duga, Pasukan India Disangka Gurkha

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 11 November 2017
Arek Surabaya Salah Duga, Pasukan India Disangka Gurkha

Pasukan Gurkha. (wsj.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PASUKAN musuh terdesak di gedung Internatio. Di luar, massa pemuda mengepung. Tembak-menembak terus terjadi. Mereka belum beroleh info persetujuan penghentian pertempuran kedua pemimpin tertinggi di gedung Gubernuran pada hari itu, 30 Oktober 1945.

Rombongan Kontak Biro, termasuk wakil Indonesia Roeslan Abdulgani, Residen Soedirman, TD Kundan, dan wakil Inggris Kapten Shaw, RC Smith, serta Brigadir Mallaby, menuju lokasi untuk meredakan pertempuran sesuai butir kesepakatan.

Di tengah usaha perdamaian, insiden baku tembak kembali pecah hingga menewaskan Brigadir Mallaby. Seluruh rombongan kontak biro tercerai-berai. Roeslan, Cak Dul Arnowo, melompat ke Kali Mas menghindari tembakan. Pertempuran sengit. Suara tembakan baru reda pada pukul 22.00 WIB.

“Keesokan harinya, sekitar pukul 13.00 siang, seluruh pasukan Gurkah yang bermarkas di Gedung Internatio, mengosongkan gedung tersebut dengan diangkut oleh truk-truk TKR ke Markas Besar Inggris di Jalan Westerbuitenwerg,” ungkap Muhammad, salah satu Biro Kontak, dikutip Roeslan Abdulgani pada Seratus Hari di Surabaya Yang Menggemparkan Indonesia.

Seluruh Biro Kontak asal Indonesia, bahkan semua arek Suroboyo menganggap tentara di dalam gedung Internatio merupakan serdadu Gurkha. Mereka tak bisa membedakan mana Gurkha, mana India, mana resimen Punjab beragama Islam.

Dengan keliru, surat kabar Warta Indonesia, terbit 29 Oktober 1945, mengabarkan pendaratan pasukan Inggris di Pelabuan Ujung pada tanggal (25/10), disertai pasukan Gurkha. Mereka bermuka India. Tubuhnya tinggi besar. Bercambang dan bersorban. Senjata mereka tommy gun dan mitraliur.

Arek Surabaya memiliki pandangan sendiri mengenai pasukan Gurka. Mereka mengenal kemahiran Gurkha pada perang di Burma memalui surat kabar. Gurkha diangap serdadu paling mengerikan.

Seorang penerjemah bahasa pihak republikan, TD Kundan, sempat limbung karena para pejuang memukul rata musuh seluruh pasukan India, Punjab bergama Islam (Pakistan kini), semua Gurkha, semua musuh.

TD Kundan sempat menjalin hubungan baik dengan para pasukan India melalui jalur kultural. Sebab, tak semua pasukan India sependapat untuk melakukan serangan di Surabaya.

Usaha Kundan gagal. Pertempuran 3 Hari, 28-30 Oktober 1945, menghancurkan segalanya. Para pejuang Surabaya bahkan mencurigai orang-orang India telah menetap lama di Surabaya.

Setelah Komandan Pasukan India Brigade ke-49, Brigadir AWS Mallaby pada baku-tembak di sekitar gedung Internatio, pada 30 Oktober 1945, Militer Kerajaan Inggris sontak mengencam keras dan berniat membalas seacara sporadis.

Jendral BC Mansergh ditunjuk menggantikan Hawthorn, menjadi Komandan Tentara Sekutu Jawa Timur dan mewakili Panglima Tentara Sekutu Hindia-Belanda. Diam-diam, tanpa sepengetahuan pemimpin nasional, Pasukan Divisi ke-5 mendarat di Pelabuhan Ujung.

Pendaratan pasukan tersebut sesunggunya sudah terendus pejuang Surabaya. Mereka mengabarkan Roeslan Abdulgani, Kustur, dan Mudiantoro. Mereka kemudian meneruskan kepada Gubernur Suryo dan langsung diteruskan kepada Menteri Penerangan, Amir Syarifuddin, kala itu sedang berada di Surabaya.

“Maka Bung Amir agak marah kepada kita. Beliau meminta dengan sangat kepada kita jangan sampai kita mudah terjebak berita-berita provokasi,” ungkap Abdulgani.

Di antara Pasukan Divisi ke-5, terdapat dua batalyon Gurkha, 3/9th Gurhka Rifles dan ¾ Gurkha Rifles. Pada pendaratan tanggal 6 November 1945 itulah kali pertama pasukan Gurkha menginjaka kaki di Surabaya. “Dalam beberapa catatan tentang pertempuran Surabaya, Brigade ke-49 sering disebut sebagai pasukan Gurkha,” tulis JGA Parot pada “Who Killed Brigadier Mallaby”. “Padahal tak ada pasukan Gurkha dalam Brigade ke-49,”.

Kedatangan Pasukan Gurkha dan tambahan artileri berat dan pesawat tempur pasukan Inggris membuat laju pertempuran pada bulan November menjadi berbeda dengan Pertempuran 3 Hari, pada 28-30 Oktober 1945.

Para pejuang Surabaya justru kewalahan menghadapi serbuan udara ditambah rangsekan tank pasukan Inggris. Arek Surabaya sampai memindahkan markas komando hingga ke luar Surabaya. (*)

#Pertempuran Surabaya #Gelora Pertempuran Surabaya #Pertempuran 10 November 1945 #Brigjen Mallaby #Hari Pahlawan #Pasukan Gurkha
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Peristiwa heroik di Surabaya pada 1945 menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat Indonesia mampu meraih kemenangan ketika bersatu menghadapi ancaman bersama. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Hari Pahlawan, Ketua Fraksi PKB Serukan Persatuan Bangsa
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan selamat kepada putra presiden kedua RI Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (kanan) Bambang Trihatmodjo (kiri) dan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana usai upacara pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Indonesia
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Gus Dur resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Dikenal sebagai ‘Bapak Pluralisme’, jasa besar Gus Dur bagi umat Tionghoa dan perjuangannya menegakkan kesetaraan menjadi warisan abadi bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Jasa Besar Gus Dur sebagai Bapak 'Pluralisme' Indonesia: dari Penghapusan Diskriminasi hingga Gelar Pahlawan Nasional
Indonesia
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, tokoh militer penumpas G30S/PKI dan ayah mertua Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Dari Penumpas G30S PKI hingga Pahlawan Nasional: Jejak Perjuangan Sarwo Edhie Wibowo
Indonesia
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah, aktivis buruh yang tewas pada 1993.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Dari Pabrik Porong ke Istana Negara, Profil dan Perjuangan Marsinah hingga Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Daftar 10 pahlawan nasional 2025: Gus Dur, Soeharto, Marsinah, dan 7 tokoh lainnya. Ketahui profil, biografi, dan jasa-jasa mereka bagi bangsa Indonesia.
ImanK - Senin, 10 November 2025
10 Pahlawan Nasional yang Ditetapkan Prabowo Hari Ini: Profil Lengkap dan Jasa Mereka untuk Indonesia
Indonesia
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto di Istana Negara, Jakarta. Keputusan ini tertuang dalam Keppres Nomor 116/TK Tahun 2025 dan menuai pro-kontra publik.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Presiden Prabowo Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto
Indonesia
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Presiden ke-2 RI Soeharto akan diumumkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto. Simak perjalanan hidup, karier militer, masa kepemimpinan, hingga kontroversinya selama 32 tahun memerintah Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 November 2025
Soeharto Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional, dari Prajurit PETA hingga Presiden 32 Tahun
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Ziarah Nasional dan Renungan Suci Hari Pahlawan 2025 di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu (9/11/2025). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan
Indonesia
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran memimpin Renungan Suci Hari Pahlawan di TMP Kalibata
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Prabowo Ingatkan Wasiat Bung Tomo yang Harus Diingat Seluruh Rakyat Indonesia, Jangan Sampai Jasa Pahlawan Pertempuran Surabaya Dilupakan
Bagikan