Musik

Apakah Masa Depan Musik Ada di Blockchain?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 25 Februari 2022
Apakah Masa Depan Musik Ada di Blockchain?

Para musisi akan mendapat royalti yang lebih besar. (Foto: Pixabay/tiburi)

Ukuran:
14
Audio:

SAAT ini, cara termudah bagi musisi untuk mendistribusikan karya seni mereka adalah mengunggah ke layanan streaming seperti Spotify, Apple Music, bahkan Youtube. Beberapa musisi mungkin melakukannya sebagai hobi dan tidak berharap besar dengan penghasilan, dan tidak sedikit pula dari mereka yang bisa meraup jutaan rupiah setiap bulannya.

Mengutip laman The Verge, sebelum tahun 2000-an, label musik punya pengaruh yang besar bagi musisinya. Mereka mengontrol semua produksi sampai distribusi rekaman, soal keuangan, hingga apa saja yang berhubungan dengan promosi. Kemudian ketika internet semakin populer, layanan atau jasa penyedia musik seperti Napster menjadi alternatif yang banyak diminati.

Baca juga:

Mengenal Gu Zheng, Alat Musik Kuno dari Negeri Tirai Bambu

Apakah Masa Depan Musik Ada di Blockchain?
Justin Blau ketika tampil di New York City. (Foto: The Verge)

Kepopuleran Spotify pun dianggap menyelamatkan label rekaman, namun masih ada perseteruan dengan musisi. Kebanyakan musisi hampir tidak pernah menghasilkan uang dari streaming. Sementara pihak layanan streaming melaporkan keuntungan mereka.

DJ, produser musik, sekaligus pendiri platform musik Royal.io, Justin Blau mulai mempertimbangkan implikasinya terhadap musik ketika Ethereum mulai populer. Ia merasa hal tersebut merupakan 'kontrak pintar' yang dapat melakukan transaksi secara otomatis tanpa perlu perantara.

Di awal 2022, Blau mulai mempraktikkannya. Di Februari, ia menjual berbagai NFT dari albumnya Ultraviolet dalam sebuah lelang. Secara mengejutkan, lelang tersebut menghasilkan penjualan USD 11,7 juta atau sekitar Rp167 miliar. Ini menjadi titik awal bagaimana blockchain bisa mengubah industri musik.

Dengan 'menghilangkan' label rekaman dan menjual kepemilikan musiknya secara langsung kepada penggemar, Blau menghasilkan pendapatan jauh lebih besar dibandingkan yang ditawarkan label rekaman. Ini menjadi benih yang baik bagi perusahaannya. Setelah Blau sukses menjual albumnya sendiri, para investor mengantre untuk membeli karya-karyanya.

Baca juga:

Indonesia Juga Punya Musisi Lo-Fi, 3 Diantaranya Punya Musik Paling 'Chill'

Apakah Masa Depan Musik Ada di Blockchain?
Audius. (Foto: Criptoeconomia)

Di musim panas November 2021 lalu, Blau menguji dengan memberikan 333 NFT yang mewakili setengah dari kepemilkan streaming dalam single terbarunya. Lagu-lagu tersebut sekarang menghasilkan lebih dari USD 600 ribu atau sekitar Rp8,6 miliar. Empat bulan setelah Royal meningkatkan putaran uangnya, banyak investor yang mulai melirik, termasuk The Chainsmokers, Nas, dan Kygo.

Di NFT, blockchain sangat bermanfaat untuk membuat bukti keaslian konten digital. Beberapa kekurangan terbesar industri musik yang dapat dibantu oleh blockchain adalah transparansi yang rendah, pembayaran artis yang minim karena banyak perantara, dan proses pembayaran royalti yang panjang. Melalui blockchain, musisi dapat dibayar setiap kali pendengar menekan tombol putar di salah satu lagu mereka. Ini juga memungkinkan pembayaran royalti berlangsung dalam hitungan detik, bukan beberapa bulan.

Selain itu, blockchain dapat memberikan semua streaming dan data aktivitas penggemar langsung ke tangan musisi. Biasanya hanya menerima akses ke data yang diberikan label, distributor, atau platform streaming mereka.

Ada banyak perusahaan teknologi baru berbasis blockchain saat ini yang secara kolektif bekerja untku mendorong industri musik ke depan. Audius misalnya, platform streaming gratis dan menghubungkan musisi secara langsung dengan penggemar mereka, serta memastikan menerima royalti secara adil.

File rekaman yang diunggah ke laman tidak disimpan di server Audius, melainkan direkam di blockchain. Hal ini dapat membuka peluang untuk memonetisasi musik. (and)

Baca juga:

Wahulo, Alat Musik Tradisional Gorontalo yang Tembus Pasar Perancis

#Musik #Lipsus Februari Musik
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Lirik Lagu 'Love Song' dari Justin Bieber, Gambarkan Rasa Cinta yang Tulus kepada Sang Istri
Lirik lagu Love Song dari Justin Bieber menggambarkan rasa cintanya yang tulus kepada istrinya, Hailey. Berikut ini adalah lirik lengkapnya.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Lirik Lagu 'Love Song' dari Justin Bieber, Gambarkan Rasa Cinta yang Tulus kepada Sang Istri
ShowBiz
Kembali Viral di Media Sosial! ini Lirik Lagu 'Waiting For You' dari Jay Chou
Lirik lagu Waiting for You dari Jay Chou kini viral di media sosial. Lagu tersebut viral karena digunakan sebagai bagian materi kelas pembelajaran.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Kembali Viral di Media Sosial! ini Lirik Lagu 'Waiting For You' dari Jay Chou
ShowBiz
Momoland Akhirnya Kembali Lewat Single 'Rodeo', Berikut Lirik Lengkapnya
Momoland kembali ke industri musik lewat single Rodeo. Lagu ini menjadi simbol perjalanan baru mereka, setelah melewati berbagai fase.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Momoland Akhirnya Kembali Lewat Single 'Rodeo', Berikut Lirik Lengkapnya
ShowBiz
Lirik Lagu 'CRZY' dari Haechan NCT, Kisahkan Perasaan Gila Seseorang karena Cinta
Lirik lagu CRZY dari Haechan NCT menceritakan perasaan gila seseorang karena terhanyut dalam cinta. Berikut ini adalah lirik lengkapnya.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Lirik Lagu 'CRZY' dari Haechan NCT, Kisahkan Perasaan Gila Seseorang karena Cinta
ShowBiz
Menyelami Kesedihan dan Harapan di Lirik Lagu ‘Will We Ever Be Friends Again’ Bryan Adams
Lagu Will We Ever Be Friends Again masuk dalam album terbaru Bryan Adams, Roll With The Punches.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Menyelami Kesedihan dan Harapan di Lirik Lagu ‘Will We Ever Be Friends Again’ Bryan Adams
ShowBiz
Melanie Subono Hidupkan Kembali Lagu 'SATU' Superglad, Simak Lirik Lengkapnya
Melanie Subono Bawa Lagu Ikonik ‘SATU’ ke Era Baru.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Melanie Subono Hidupkan Kembali Lagu 'SATU' Superglad, Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
Chris LaRocca Buka Hati Lewat Single 'last pair of boots in town', Lagu Pemanasan Menuju EP 'dog years'
Lagu ini mulanya terinspirasi dari kisah teman dekat, yang kemudian menjadi refleksi pengalaman Chris LaRocca.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Chris LaRocca Buka Hati Lewat Single 'last pair of boots in town', Lagu Pemanasan Menuju EP 'dog years'
ShowBiz
Melankolia Berkilau LANY dalam Single Terbaru ‘Last Forever', Simak Lirik Lengkapnya
LANY menciptakan atmosfer sinematik yang hangat sekaligus emosional di lagi Last Forever.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Melankolia Berkilau LANY dalam Single Terbaru ‘Last Forever', Simak Lirik Lengkapnya
ShowBiz
Lirik Lagu 'SPEED DEMON' Justin Bieber, Single dari Album Terbarunya 'SWAG II'
SPEED DEMON menjadi bagian penting dari album SWAG II.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Lirik Lagu 'SPEED DEMON' Justin Bieber, Single dari Album Terbarunya 'SWAG II'
ShowBiz
Fabio Asher Persembahkan Single Romantis 'AKU BERJANJI', Ceritakan tentang Ketulusan Cinta
Lagu AKU BERJANJI kisahkan perjuangan seorang pria dalam meyakinkan kekasihnya akan ketulusan cintanya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Fabio Asher Persembahkan Single Romantis 'AKU BERJANJI', Ceritakan tentang Ketulusan Cinta
Bagikan