Apa Itu Sejarah, Pengertian, dan Asal-Usulnya: Cerita Seru di Balik Masa Lalu Kita!


Sejarah itu sesuatu yang melekat dan dekat dengan kehidupan kita. (Foto: Pexels/Suzy Hazelwood)
MerahPutih.com - Halo, Guys! Semester baru sudah dimulai lagi. Barengan dengan itu, MerahPutih.com punya mainan baru mulai awal Januari 2025, nih.
Kali ini tim redaksi bakal mengajak kamu untuk belajar sejarah dengan pendekatan dan pengalaman yang berbeda.
Memang masih dalam bentuk tulisan, ditambah oleh beberapa foto ilustrasi, tapi kamu bakal dapatin kisah-kisah dan pemahaman yang lebih mudah, juga mendalam tentang segala hal yang berkaitan sama materi di pelajaran sejarah SMA. Mulai dari kelas X sampai XII.
Jadi, kalau kamu disuruh bikin tugas atau menjawab pertanyaan dari gurumu, artikel-artikel ini nanti bisa membantu. Enak kan?
Buat bahasan pertama ini, kita bakal ngomongin tentang apa itu sejarah yang dibahas di buku kelas X bab Sejarah: Manusia, Ruang, dan Waktu.
Bagi sebagian kamu, sejarah mungkin jadi pelajaran yang membosankan. Mungkin cuma hafalan tahun dan rentetan nama, lalu enggak ada hubungannya dengan masa sekarang. Kamu juga mungkin bertanya, apa sih gunanya sejarah buat masa depan.
Sebenarnya munculnya pandangan kayak begitu enggak bisa disalahkan. Karena mungkin kita punya pengalaman enggak enak pas belajar sejarah. Entah itu pas SD atau Ketika SMP.
Sejarah membosankan dan enggak berguna bisa jadi karena kita menganggap sejarah itu jauh dari kehidupan kita. Padahal sejarah itu sesuatu yang melekat dan dekat dengan kehidupan kita.
Apa Itu Sejarah
Bayangin, ada kah di antara kita yang tiba-tiba muncul di dunia ini?
Ting... Gitu. Tiba-tiba saja, kita ada. Enggak mungkin kan?
Kita muncul di dunia, pasti ada prosesnya. Didahului dari perjumpaan orangtua kita, lalu mereka jatuh cinta, menikah, terus melakukan proses reproduksi dengan riang gembira.
Proses itu kemudian bikin kita muncul di dunia. Kita dibesarkan, dikasih makan-minum, dijaga dari gigitan nyamuk, dijauhkan dari bibit penyakit, diberi mainan ini-itu, dikasih uang saku, hingga disekolahkan. Jadilah, kita yang sekarang sedang membaca artikel ini.
"Sejarah selalu menjadi latar belakang dari setiap manusia, dalam tumbuh kembangnya seseorang dari ketika ia dilahirkan ke dunia, bahkan mungkin sampai dengan menjelang ajalnya," kata Aditia Muara Padiatra dalam Ilmu Sejarah Metode dan Praktik.
Jadi, kita pun punya sejarah, punya masa lalu, meskipun enggak semua masa lalu itu bisa disebut sejarah. Karena sejarah itu mempelajari masa lalu yang punya makna dan penting saja.
Lagipula siapa juga yang mau dan bisa mempelajari segala hal pada masa lalu? Enggak mungkin ada yang bisa dan pasti capek banget!
Ada hal-hal yang biasa saja dalam hidup kita. Semacam rutinitas pergi ke sekolah, ikut ekstrakurikuler, belajar kelompok, hangout bersama teman, dan gabung ke tempat kursus atau les tambahan.
Tapi di antara rutinitas itu, pasti ada beberapa peristiwa yang menonjol atau punya makna dalam hidup kita. Sesuatu yang mengubah atau membentuk kita menjadi berbeda dari sebelumnya; suatu peristiwa atau kejadian yang kita maknai secara berbeda daripada rutinitas biasanya.
Begitu pula dalam sejarah bangsa kita dan bangsa lain di dunia. Enggak semua hal pada masa lalu itu penting untuk perubahan bangsa.
Makanya Kuntowijoyo, penulis buku Pengantar Ilmu Sejarah, bilang, "Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial."
Misalnya, sekarang banyak perempuan yang sudah sekolah. Namun, dulu pas masa kolonialisme Belanda, zaman Ibu kita Kartini, perempuan masih susah diizinkan untuk bersekolah.

Mengapa?
Ya, karena kondisi masyarakat saat itu berbeda dengan sekarang. Nanti ada bahasan khusus tentang ini. Sabar ya.
Karena ada perjuangan Ibu kita Kartini dan tokoh perempuan lainnya, pelan-pelan perempuan diizinkan sekolah. Dampaknya terasa hingga sekarang.
Makanya enggak aneh lagi sekarang perempuan bisa sekolah, bahkan sampai ke tingkat pendidikan paling tinggi, yaitu S3 atau doktoral.
Nah, bagaimana (how) bentuk perjuangan itu, mengapa (why) kok tokoh-tokoh perempuan berjuang, kapan (when) perjuangan mereka, di mana (where) saja perjuangan itu, siapa (who) saja tokoh-tokoh, dan apa (what) saja tujuan perjuangan itu, hingga akhirnya bikin perubahan, itulah bahasan ilmu sejarah.
Asal Kata Sejarah dan Istilah-Istilah yang Dekat Dengannya
Pernah pengen tahu enggak, darimana sih kata sejarah berasal?
Kalau kamu ngumpul bareng keluarga, ketemu kakek-nenek, bahkan eyang buyut, kadang-kadang ada kan di antara mereka yang cerita tentang masa lalunya atau mengenang leluhur.
Malah mungkin ada yang nunjukin semacam bagan asal-usul keluarga yang disebut silsilah. Dari situ, kamu tahu siapa saja pendahulu-pendahulu keluarga kita, termasuk juga hubungan kamu dengan saudara lainnya.
Nah, ternyata kata silsilah itu enggak lepas dari kata sejarah. 'Silsilah' berasal dari bahasa Arab, artinya 'rantaian'.
Secara makna, menurut KBBI VI, silsilah itu asal-usul suatu keluarga berupa bagan. Sering kali bagan itu dibentuk menyerupai pohon kayak yang ada di dinding rumahnya Sirius Black, tokoh dalam cerita Harry Potter, seperti foto di bawah ini.
Punya juga kan di rumahmu silsilah yang kayak di bawah ini?

Dalam bahasa Arab, pohon berarti 'syajaratun'. Dari 'syajaratun' itulah kata sejarah berasal. Kalau diibaratkan, sejarah itu emang kayak pohon.
"Kalau ditelaah secara sistematis memang sejarah hampir sama dengan pohon, yakni mempunyai abang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh berkembang, lalu layu dan tumbang," kata Siti Zubaidan dalam Sejarah Peradaban Islam.
Selain kata sejarah, ada pula istilah lain yang selaras, yaitu history yang berasal dari Bahasa Inggris. Dan asal-usul kata itu ternyata dari bahasa Latin dan Yunani, yaitu 'histor' atau 'istor', yang berarti 'orang pandai'.
Dari pengertian itu, 'histor' atau 'istor' berkembang jadi ilmu yang mempelajari gejala alam, baik kronologis (berurutan) atau enggak. Dari situ, berkembang lagi ke pengertian kajian mengenai perubahan-perubahan kehidupan manusia pada masa lampau yang berpengaruh ke masa sekarang.
Pada akhirnya, pengertian terakhir inilah yang dipakai untuk sejarah. Makanya sejarah itu cuma punya manusia. Karena manusia lah yang bisa mengubah, atau seenggaknya mendorong perubahan, dibandingkan makhluk hidup lainnya di dunia.
Contoh, manusia dulu jalan kaki dan hidup di goa. Sekarang, manusia pakai kendaraan dan bikin rumah yang bentuknya macam-macam.
Kalau hewan dan tumbuhan bagaimana, enggak punya sejarah dong?
Ya, enggak punya. Karena perubahan mereka lebih terkait pada fungsi fisiologi atau tubuhnya, tapi mereka enggak bisa mengubah keadaan zaman atau hidupnya.
Lihat saja burung. Dari dulu sampai sekarang, bikin sarang ya begitu-begitu saja kan?
Sejarah Sebagai Ilmu
Nah, karena sejarah itu masuk sebagai bidang yang dipelajari, maka di depannya dibubuhi kata 'ilmu'. Artinya sejarah harus punya metode untuk dapatin kebenaran.
Jadi, sejarah bukan asal omon-omon doang ya. Harus juga disertai bukti-bukti dan metode. Bukti-bukti itu berupa catatan tertulis atau pun kesaksian lisan dari orang yang mengalami peristiwa atau perubahan pada masa lampau.

Dan karena sejarah bagian dari ilmu, makanya harus punya tahapan metode yang disebut metode sejarah.
Tahapannya ada empat: heuristik atau ngumpulin bukti, kritik atau menguji bukti, intrepretasi atau penafsiran terhadap bukti, dan historiografi atau penyajian sejarah lewat beragam cara seperti tulisan, karya digital, dan sebagainya.
Karena adanya bukti-bukti dan metode itulah, sejarah beda dari dongeng, mitos, legenda, dan sastra yang biasanya diawali dengan 'konon', 'katanya', 'alkisah', 'pada suatu hari', dan semacamnya gitu lah.
Pernah diceritain begitu kan? Yang waktu, tempat, dan kejadiannya enggak begitu jelas.
Wah, panjang juga bahasannya, ya. Bagaimana kalau kita cukupin sampai di sini dulu?
Kalau kamu suka artikel ini dan jadi lebih paham, boleh dong di-share ke temanmu. Habis ini, kita lanjut lagi ke bahasan seru lainnya! (dru)
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan

7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara

6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya

5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya

4 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan

2 September Memperingati Hari Apa? Ini Fakta Uniknya

29 Agustus Memperingati Hari Apa? DPR RI Ulang Tahun!

27 Agustus Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Kejadian Penting Dunia

25 Agustus Memperingati Hari Apa? Begini Catatan Menariknya
