Angkat Budaya Solo, Bayu Skak Siap Hadirkan Film 'Cocote Tonggo'


Para artis pemeran film Cocote Tonggo memberikan keterangan pers dan potong tumpeng sebelum pengambilan gambar di Solo, Sabtu (31/8). (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Industri perfilman Tanah Air seakan tidak pernah berhenti menghasilkan karya fenomenal.
Skak Studios dengan para foundernya yaitu Bayu Skak, Ricky Ramadhan Setiyawan, dan Henny Myranda Nusaputri telah menghasilkan beberapa produk IP Character dan Story dan berkolaborasi dengan beberapa production house, dan menelurkan karya-karya fenomenal dalam industri film seperti Yowis Ben, Lara Ati, Lokadrama Lara Ati, Lokadrama Rujak Cingur Lek Har, dan Sekawan Limo.
Kali ini Bayu Skak menghadirkan karya baru, sebuah film komedi berjudul Cocote Tonggo yang semua syuting film dilakukan di Kota Solo, tempatnya di Kampung Batik Laweyan dan Museum dan Galeri Lokananta.
Deretan artis peran Indonesia turut terlibat dalam film drama komedi ini. Mulai dari Dennis Adhiswara, Ayusitha, Asri Welas hingga Furry Setya.
Cocote Tonggo mengambil latar kehidupan bertetangga di Kota Solo, termasuk dialognya berisi Bahasa Jawa khas Kota Bengawan. Seperti namanya, Cocote Tonggo berarti cibiran tetangga dalam Bahasa Indonesia.
Baca juga:
Film 'Kang Mak From Pee Mak' Tembus 3 Juta Penonton selama 14 Hari Tayang
Bukan tanpa maksud, Bayu Skak yang kembali duduk di kursi sutradara, memilih nama tersebut untuk film yang diproduksi oleh SKAK Studio dan Tobali Film.
“Kehidupan bersosial atau bertetangga tak akan jauh dengan yang namanya omongan atau cibiran tetangga. Itu kita angkat dalam film Cocote Tonggo, dengan dialek bahasa Jawa mataman khas Solo,” kata Bayu dalam konferensi pers di Joglo Himawan Solo, Sabtu (31/8).
Dikatakannya film ini menceritakan suami istri penjual jamu kesuburan, tapi justru mereka ini belum memiliki keturunan. Nah pasti akan ada cocote tonggo atau jadi bahan omongan tetangga,
“Ini yang seru dan related dengan kehidupan bertetangga lalu kita bawa ke dalam film,” kata dia.
Ia menjelaskan pihaknya memiliki alasan kuat memilih Kota Solo sebagai latar cerita. Yakni berkat kekentalan budaya Jawa yang menjadi ciri khas, di antaranya dialek bahasanya hingga tradisi ramuan jamu kesuburan.
“Apalagi bahasa di Solo berbeda dengan bahasa di Yogyakarta, Semarang atau bahkan di kota-kota Jawa Timur. tulah tantangannya bagi kami, di sini (aktor) berasal dari berbagai daerah campuran, Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta semuanya belajar dialek Solo,” paparnya.
Lebih lanjut, Ia memastikan alur film komposisinya tetap 60 persen bahasa Jawa, 40 persen bahasa Indonesia. Film ini mulai pengambilan perdananya pada Minggu (1/9) dan tayang perdana pada 2025.
Baca juga:
Arie Kriting Coba Bongkar Stigma tentang Orang Timur lewat Film 'Kaka Boss'
Sementara, Dennis Adhiswaraharus dituntut mahir berbahasa Indonesia dengan dialek jawanya.
"Menurut saya itu tantangan, saya biasa bahasa Jawa tapi harus bahasa Indonesia, tantangan bagi kami sebagai aktor untuk memperluas ilmu dan melatih keterampilan," tegas aktor yang terkenal lewat film Jomblo itu.
Di sisi lain, Ayushita yang besar di Jakarta harus menguasai bahasa Jawa dengan gaya Solo-nya.
"Beban ada banget, tapi semua tim saling bantu untuk menggunakan bahasa Jawa, pasti diusahakan fasih karena latar (film) ada di tanah kelahiran eyang-eyangku," kelakarnya.
Baca juga:
Film 'Sekawan Limo' Tembus 2,2 Juta Penonton
Produser Eksekutif Cocote Tonggo, Sahli Himawan mengaku bangga dengan kesiapan Bayu Skak, pemeran dan tim film ini.
"Dilihat dari judul film ini sudah luar biasa, sangat mengena di era modern dan berlatar Solo, kota asal saya juga jadi kita support penuh Cocote Tonggo disukai penggemar film Indonesia," terang pemilik Tobali Film.
Sahli pun berharap Cocote Tonggo mampu berbicara di dunia perfilman Indonesia, sesukses film-film garapan Bayu Skak sebelumnya. Di antaranya adalah Yowis Ben, Lara Ati, hingga Sekawan Limo.
"Semoga Cocote Tonggo bisa menjadi film box office,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Mark Kerr: Kisah Kelam Sang Juara UFC di Film The Smashing Machine

Disney Siapkan Film Animasi Baru 'Hexed', Siap Tayang November 2026

Suzy, Yoo Jung Hoo, hingga Kim Dan akan Bintangi Adaptasi Live-Action 'Men of the Harem'

Dari Komedi hingga Thriller, Film dan Serial Seru akan Hadir di Netflix selama September 2025

Wajib Ditonton! 4 Film yang Jadi Cerminan Aparat Penegak Hukum dan Politik di Indonesia

6 Film Ikonik Mengenai Kebobrokan Hingga Brutalitas Polisi yang Wajib Kamu Tonton

Netflix Rilis Teaser ‘Mantis’, Film Spin-off ‘Kill Boksoon’, Tampilkan Im Siwan dalam Mode Garang

Cerita di Balik Kolaborasi Eva Celia dan Bilal Indrajaya untuk Lagu 'Rangga Cinta'
