Angka Pelanggan Meningkat, Spotify Malah Makin Merugi
Spotify belum juga mencatatkan laba. (Unsplash/Alexander Shatov)
PADA kuartal kedua tahun ini, jumlah pelanggan Spotify mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan peningkatan besar pada pengguna gratis dan berbayar.
Perusahaan tersebut melaporkan performa per kuartal yang sangat positif. Jumlah pendapatan dan pelanggan melebihi panduan yang telah ditetapkan untuk periode tersebut, tulis 9to5mac pada Selasa (25/7).
Baca Juga:
Rasanya Kena Teror Merinding di Spotify
Jumlah pelanggan berbayar tumbuh sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya, angkanya mencapai 220 juta. Sementara jumlah pengguna aktif bulanan meningkat sebesar 17%, mencapai 551 juta.
Selain itu, pendapatan perusahaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 11% menjadi USD3,5 miliar (Rp52,5 triliun). Meski mengalami pertumbuhan yang positif, Spotify masih mengalami kerugian. The Verge mencatat bahwa kerugian perusahaan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada kuartal ini, Spotify mengalami kerugian bersih sebesar sekitar USD333 juta (Rp5 triliun), sementara pada kuartal yang sama tahun lalu, kerugian hanya USD138,5 juta (Rp2 triliun).
Kendati perusahaan menekankan bahwa pertumbuhan adalah prioritas utama daripada mencari keuntungan, belum ada tanda-tanda rencana jelas perusahaan mencapai profitabilitas.
Baca Juga:
Cara Buat Playlist Spotify dengan Tampilan ala Struk Belanja yang Lagi Hits di Instagram
Industri streaming musik merupakan bisnis yang sangat sulit, dengan sebagian besar pendapatan dari langganan langsung diberikan ke label musik. Kemudian hanya sedikit sisanya yang bisa dialokasikan untuk biaya operasional dan pemasaran.
Spotify beberapa kali mencoba menyiasati dengan menetapkan kenaikan harga. Strategi itu memang sedikit membantu, kendati demikian tampaknya belum cukup untuk mengatasi tantangan ini.
Selain itu, Spotify tertinggal dari kompetitor seperti Apple Music pada musik lossless dan audio spasial. Meski Apple kemungkinan tidak mengandalkan keuntungan dari layanan streaming musiknya, mungkin menjadi bagian dari ekosistem perangkat keras yang mendukung penjualan gawai mereka.
Di sisi lain, Spotify sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari langganan dan iklan, namun keduanya tidak sepenuhnya mencukupi untuk mengatasi biaya operasional. (waf)
Baca Juga:
Spotify Segera Hadirkan 'Audiobooks'
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil