Ala Mak ! Swedia Kehabisan Sampah. Di Indonesia Banyak.


Tempat pembuangan akhir, dimana daur ulang sampah dilakukan. (Foto : pixabay.com/@Prylarer/CC0/free_image)
Untuk masalah daur ulang sampah, dunia termasuk Indonesia harus belajar kepada Swedia.
Dengan program keberlanjutan yang diprioritaskan Stockholm, negara Nordic itu mampu mendaur ulang 1 koma 5 miliar botol dan kaleng setiap tahunnya, jumlah yang cukup mengejutkan bagi negara dengan populasi penduduk sekitar 9 koma 6 juta orang (data tahun 2013).
Jumlah sampah di Swedia sebenarnya sangat sedikit, yaitu sekitar 461 kilogram sampah rata-rata per tahunnya. Kurang dari satu persen sisa buangan di negara eropa itu berakhir di tempat pembuangan sampah. Jumlah ini setengah ton di bawah rata-rata sampah yang ada di seluruh Eropa.
Justru jika proses daur ulang sampahnya dilakukan secara teliti, Swedia rugi banyak.
Komitmen yang luar biasa di kawasan yang ramah lingkungan itu ternyata memberikan dampak yang tidak biasa terhadap produksi listrik.
Swedia menggalakkan program sampah untuk energy (WTE). Di negara itu ada 32 pembangkit energi khusus.
Cara memproduksi energinya: Tungku dipenuhi dengan sampah lalu dibakar untuk menghasilkan uap. Uap atau Gas yang baru diproduksi itu kemudian digunakan untuk memutar turbin generator yang kemudian menghasilkan listrik, disalurkan ke jalur transmisi dan jaringan listrik. Dengan metode itu, Swedia mampu mengurangi racun yang meresap ke dalam tanah.
Direktur Komunikasi Management Sampah Swedia Anna-Carin Gripwell mengatakan, “Jika sampah bertumpuk di tempat pembuangan sampah, gas metan dan gas ruah kaca lainnya bocor, yang pasti merusak lingkungan.”
Sebelum sampah-sampah itu dibakar, disaring dulu oleh rumah-rumah dan pemilik usaha. Sampah yang bisa didaur ulang dipisahkan (misal bekas makanan dan bahan dari kertas), dan apa pun yang bisa diselamatkan disisihkan.
Karena barang-barang yang akan menjadi sampah itu secara teliti dipilah, akibatnya program WTE nyaris tak kebagian sampah untuk dibakar.
Hasilnya, Swedia terpaksa mengimpor sampah dari Inggris, Italia, Norwegia dan Irlandia untuk memastikan bahwa pembangkit energinya tetap beroperasi. (dsyamil)
BACA JUGA
- Pemerintah Lirik Pembangkit Listrik Daur Ulang Sampah
- Eropa Tidak Benar-Benar Mendaur Ulang Limbah Elektronik
- Putus Kontrak Godang Tua, Ahok: Bantar Gebang Itu Punya Kami
- Gunung Sampah di TPA Bantar Gebang
Bagikan
Berita Terkait
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

Mulai Daur Ulang Sampah dari Dalam Rumah

Berbagai Produk Daur Ulang Sampah Organik

Coldplay Rilis Vinyl dan CD 'Moon Music' dari Sampah Plastik Sungai Cisadane

Menilik Proses Daur Ulang Botol Plastik di Koperasi Pemulung Berdaya

Gaya Lisa BLACKPINK saat Pakai Outfit Daur Ulang Botol Plastik

Slovakia Bangun Jalanan Aspal dari Sampah Puntung Rokok

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Program 'Kembali Baik'
