Akademisi: Omong Kosong Program Lumbung Pangan akan Terwujud kalau Akses Transportasi tak Diperhatikan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Akademisi: Omong Kosong Program Lumbung Pangan akan Terwujud kalau Akses Transportasi tak Diperhatikan

Ilustrasi penyaluran pangan. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, pemerintah wajib memperbaiki akses transportasi terlebih dahulu untuk mewujudkan program lumbung pangan, pengentasan kemiskinan dan pendidikan gratis.

Djoko berujar, kemiskinan tidak akan hilang dari bayang-bayang masyarakat Indonesia, selama akses transportasi tidak memadai.

"Apapun bentuk program yang diberikan kepada warga miskin. Jika memang serius mengentaskan kemiskinan, terlebih dahulu perbaiki akses transportasi," kata Djoko kepada MerahPutih.com, Senin (17/2).

Ia melanjutkan, hampir semua kepala daerah menjanjikan akan mengentaskan kemiskinan, namun hingga sekarang belum banyak terwujud. Pasalnya, akar masalah tidak pernah dibereskan, sehingga terkesan orang miskin di Indonesia dipelihara.

Bukan untuk dientaskan, namun sebagai lumbung suara setiap lima tahunan. Artinya rakyat miskin hanya dimanfaatkan suaranya pada gelaran pemilu.

"Kunci mobilitas untuk mengakses ke peluang yang baik adalah transportasi. Karena itu, subsidi transportasi umum adalah keharusan, bukan pilihan," tetang dia.

Baca juga:

Target Prabowo: 5 Tahun Lagi Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Menurut dia, akses transportasi yang terbatas dapat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat miskin, seperti keterisolasian, keterasingan dan hambatan dalam pendidikan, hambatan dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, hambatan dalam pengembangan pengetahuan, hambatan masalah sosial dan ekonomi jangka panjang.

Di sejumlah wilayah di Jateng, sebagian anak harus putus sekolah lantaran angkutan umum sudah tidak tersedia di daerahnya.

"Angka putus sekolah meningkat yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pernikahan anak sekaligus meningkatkan kelahiran bayi stunting," ucapnya.

Baca juga:

Prabowo Perintahkan Tiap Desa Punya Lumbung Pangan

Kriteria masyarakat miskin berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Sosial, meliputi kriteria dari aspek ekonomi, fisik, kesehatan, psikologis dan lainnya. Keterbatasan akses ke transportasi merupakan salah satu aspek yang menentukan.

"Daerah miskin, pasti akses transportasinya buruk. Jalan kota/kabupaten yang tidak mantap (rusak) sebesar 38 persen," tutupnya. (Asp)

#Lumbung Pangan #Presiden Prabowo Subianto #Pengamat Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Lula Sebut Indonesia - Brasil Wakili 500 Juta Jiwa, Dorong Kerja Sama Ekonomi dan Sosial
Presiden Luiz Inácio Lula da Silva menyoroti kekuatan demografis dan ekonomi yang dimiliki Indonesia dan Brasil.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Presiden Lula Sebut Indonesia - Brasil Wakili 500 Juta Jiwa, Dorong Kerja Sama Ekonomi dan Sosial
Indonesia
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Lula menilai hubungan kedua negara selama ini berjalan positif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Indonesia
Presiden Brasil Tiba di Jakarta, Dijadwalkan Tinjau Program Makan Bergizi Gratis Bareng Prabowo
Pertemuan kedua kepala negara dijadwalkan berlangsung pada Kamis (23/10) di Istana Merdeka, Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Presiden Brasil Tiba di Jakarta, Dijadwalkan Tinjau Program Makan Bergizi Gratis Bareng Prabowo
Berita Foto
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kiri) berbincang dalam sesi tete-a-tete atau pertemuan empat mata di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Foto: Citra - Biro Pers Sekretariat Presiden
Didik Setiawan - Rabu, 22 Oktober 2025
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Indonesia
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Pemerintahan ini harus memastikan setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Indonesia
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'
Kekuatan tanpa partisipasi hanya akan melahirkan efisiensi semu
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'
Indonesia
Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung
Prabowo sendiri telah menggunakan Maung sejak dilantik menjadi presiden tahun lalu
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Isu-isu tersebut meliputi kedaulatan pangan, kedaulatan energi, peningkatan kesehatan, serta pendidikan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Indonesia
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
KPK mendorong agar Kemnaker dan para pemangku kepentingan di sektor ketenagakerjaan melakukan langkah-langkah perbaikan sistem layanan publik
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Bagikan