Air Terjun Indo Ranuang Memiliki Kisah Pilu


Air Terjun Indo Ranuang memiliki kisah memilukan. (Foto: instagram@rimademensah)
AIR Terjun Indo Ranuang memiliki air sangat jernih dan menyegarkan. Meski tak terlalu tinggi, air terjun jatuh ke dalam kolam alami yang biasa dijadikan para pengunjung untuk berenang. Bagi anak muda Polewali Mandar, terjun ini tempat main asyik saat libur.
1. Air Terjun Indo Ranuang memiliki pemandangan sangat indah

Air terjun Indo Ranuang terletak di Dusun Buangin, Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Lokasinya kurang lebih 5 kilometer dari jalan poros Mimasa.
Air Terjun Indo Ranuang terkenal sangat eksotis. Kamu juga akan akan disuguhkan dengan pemandangan dari deretan pohon-pohon rindang seperti coklat, langsat, dan lain-lain dalam perjalanan ke air terjun.
2. Akses ke Air Terjun Indo Ranuang cukup menantang

Untuk sampai ke air terjun, kamu bisa berjalan kaki atau sepeda motor. Namun, akses ke air terjun Indo Ranuang belum terlalu baik sehingga kamu harus lebih berhati-hati. Sementara Polwali berjarak 246 km dari Ibu Kota Makassar.
3. Salu = Sungai, Dulang = nampan/baskom

Dikutip Inovasi Desa, Air terjun Indo Ranuang punya cerita dari para cerita tomatua kappung (orang tua kampung) turun-temurun. Cerita mitos tomatua inilah yang juga menjadi dasar cikal bakal pemberian nama Salu Dulang yang merupakan nama sungai yang mengalir di bawahnya.
Dalam sejarah masyarakat Kunyi yang pelopori cerita tomatua kappung, nama salu dulang terdiri dari dua kata, yaitu kata “Salu” diartikan sebagai sungai sedangkan “Dulang” diartikan sebagai nampan yang terbuat dari kayu, alumunium, dan baja.
Biasanya salu dulung digunakan sebagai alas makanan untuk disajikan. Di suatu daerah penggunaan Dulang banyak macamnya. Untuk daerah Kunyi, konon ceritanya, Dulang yang di gunakan tempo dulu terbuat dari alumunium. Bentuk Dulang tersebut mirip dengan baskom.
4. Indo Ranuang berkisah sendiri

Sementara nama air terjun tersebut berasal dari kisah seorang Ibu (Indo) bernama “Indo Ranuang”. Indo tersebut meninggal dengan tragis karena bunuh diri dari ketinggian kurang lebih 30 meter dari atas air terjun menggunakan dulang sambil mendudukinya. Bunuh diri dilakukan Indo Ranuang dilatarbelakangi persoalan sakit hati kepada warga.
Konon katanya, saat setelah Indo Ranuang bunuh diri dari ketinggian air terjun tersebut, warga setempat melakukan pencarian di sekitar air terjun, sepanjang sungai mereka susuri mencari jasad Indo Ranuang. Berbulan-bulan lamanya mereka mencari, namun usaha mereka sia-sia, jasad Indo Ranuang tidak juga ditemukan. Katanya sampai sekarang jasad tersebut entah berantah tak tahu rimbahnya. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Tak Melulu Wisata Sejarah, Berikut Pulau-Pulau Terindah yang Wajib Dikunjungi di Turki
Bagikan
Berita Terkait
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling

Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh

5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara

3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun

Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo

IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta

Jelajahi Keindahan dan Pengalaman Liburan dengan Kapal Liveaboard di Labuan Bajo

5 Tempat Wisata Sejarah di Banten, Penuh Peninggalan Kesultanan

5 Destinasi Wisata Favorit Wisatawan di Provinsi Banten
