Afganistan Berlakukan Hari Berkabung Nasional
Pemerintah Afganistan memberlakukan hari berkabung nasional setelah sejumlah prajurit dibunuh oleh petempur Taliban yang berpura-pura sebagai tentara. Serangan mematikan tersebut terjadi di sebuah pangkalan militer Afghanistan.
Hari berkabung nasional dideklarasikan Presiden Ashraf Ghani. Sementara Kementerian Pertahanan menyatakan, lebih 100 orang gugur atau menderita luka-luka dalam serangan Jumat (21/4), di Mazhar-I-Sharif, kota di bagian utara Afghanistan. Namun sejauh ini, pihak berwenang belum mengeluarkan angka secara resmi.
Seorang perwira, yang tak mau disebutkan jati dirinya mengatakan kepada Reuters sedikitnya 140 prajurit gugur dan banyak lagi luka-luka. Pejabat-pejabat lain mengatakan jumlah korban mungkin lebih tinggi.
Serangan tersebut menunjukkan kesulitan yang dihadapi pemerintah dan para pendukung internasionalnya dalam pertempuran yang cukup lama memadamkan pemberontakan Taliban.
Setelah tiba di Mazar-i-Sharif untuk mengunjungi pangkalan itu pada Sabtu, Ghani memerintahkan bendera-bendera dikibarkan setengah tiang pada Ahad sebagai penghormatan atas gugurnya para prajurit.
Ghani mengadakan pertemuan darurat dengan para perwira senior di bidang keamanan dan menyerukan investigasi "serius" atas serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan di jejaring dalam, ia mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya "pengecut" dan aksi itu dilakukan oleh "kaum kafir".
Sebanyak 10 petempur Taliban yang berseragam tentara Afghanistan dan mengendarai mobil-mobil militer, bergerak masuk ke pangkalan itu dan melepaskan tembakan terhadap para prajurit tak bersenjata yang sedang makan dan meninggalkan masjid setelah salat Jumat, menurut pejabat-pejabat.
Mereka menggunakan granat-granat dan senapan, dan beberapa orang meledakkan diri dengan bahan-bahan peledak, kata para pejabat.
Para saksi mata melukiskan suasana di pangkalan itu kalang kabut karena para tentara tak mengetahui identitas para penyerang yang sebenarnya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada Sabtu bahwa serangan atas pangkalan tersebut adalah retribusi bagi pembunuhan beberapa pemimpin senior Taliban baru-baru ini di bagian utara Afghanistan.
Sumber: ANTARA