95 Persen Kasus Omicron DKI Tanpa Gejala, Tak Ada Pasien Sampai Meninggal


Tangkapan layar acara Polemik MNC Trijaya bertajuk "Bersiap Hadapi Omicron", Sabtu (15/1). (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - Kasus varian baru COVID-19, Omicron di Jakarta terus merangkak naik. Hingga data Jumat (14/1) kemarin, sudah ada sebanyak 725 orang yang terpapar virus dari Afrika Selatan itu.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti tegaskan, mayoritas orang yang terkena Omicron dinyatakan tanpa gejala. Bahkan, kasus Omicron yang ada di DKI saat ini masih terkendali.
"Alhamdulillah sebagian besar hampir 95 persen itu tanpa gejala. Lainnya gejala ringan," kata Widyastuti dalam Polemik MNC Trijaya bertajuk "Bersiap Hadapi Omicron", Sabtu (15/1).
Baca Juga:
Para Pakar Beri Masukan Soal Menghadapi Omicron kepada Luhut
Anak buah Gubernur Anies Baswedan ini mengungkapkan, dari data rumah sakit atau Wisma Atlet Kemayoran, tidak ada pasien kasus Omicron yang meninggal dunia.
"Sampai dengan sekarang dilaporkan tidak ada yang sampai wafat itu, tidak ada untuk kasus Omicron," ungkapnya.
Tingkat kesembuhan kasus Omicron pun, kata Widyastuti, cukup tinggi karena dilaporkan tanpa gejala atau gejala ringan.
Baca Juga:
Kasus Omicron di Jakarta Tembus 725 Orang, 75 Persen dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Widyastuti menuturkan, para warga yang terpapar COVID-19 varian baru Omicron ini telah menerima vaksinasi lengkap atau mendapat dua kali vaksin.
Untuk pasien Omicron, berdasarkan aturan yang berlaku, mereka harus menjalani perawatan lebih dari lima hari.
"Kalau yang rawat inap itu sesuai prosedur ya. Ada tata kelola klinis yang dilakukan kapan seseorang boleh pulang sekitar 10 hari dari terinfeksi. Sebagian besar hampir semua sudah tervaksin lengkap tapi ada yang baru satu kali vaksin," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
572 Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia, Mayoritas Gejala Batuk dan Demam