700 Data Pengguna Linkedin Bocor
700 juta pengguna Linkedin bocor (Unsplash_Souvik Bbanerjee)
DATA pengguna Linkedin bocor dan dijual dan tersebar di dark web. Data pengguna yang berisikan berbagai informasi penting berupa nomor telepon, alamat, dan informasi lainnya diretas. Sebanyak 700 juta dari total 756 juta pengguna Linkedin bocor. Kebobolan data yang dialami Linkedin mencapai lebih dari 92 persen.
Linkedin merupakan situs yang ditujukan para pencari kerja yang ingin menemukan pekerjaan yang tepat. Linkedin bekerja dengan sebuah sistem yang nantinya akan menghubungkan suatu institusi dengan calon pekerja yang sesuai dengan kualifikasi institusi tersebut. Sistem tersebut nantinya akan mempelajari keterampilan setiap pengguna dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan karier.
BACA JUGA:
Dalam mengakses dunia maya, banyak sekali kejahatan dan kecurangan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. Linkedin merupakan salah satu situs yang mengalami peretasan pada data pengguna. Seperti dilansir 9to5Mac, pihak Linkedin tidak dapat menemukan bukti terkait penyusupan yang terjadi pada server mereka, baik pada penyusupan pertama ataupun yang kedua. Linkedin juga menyebutkan kegiatan mengambil data pengguna sudah menyalahi aturan privasi mereka. Pasalnya, data yang disebar dan dijual oleh peretas dapat memicu kejahatan karena data tersebut dapat diperoleh banyak orang.
Data yang diperoleh peretas berisikan alamat email, nama lengkap, nomor telepon, alamat pengguna, pengalaman kerja pengguna, hingga latar belakang pribadi. Data yang diperoleh oleh peretas dapat digunakan untuk mengakses akun media sosial lainnya.
Data yang telah tersebar luas itu diidentifikasi sebagai data asli. Peretas juga melampirkan sampel data yang diperoleh sejak 2020 hingga 2021 dan mencakup 1 juta pengguna Linkedin. Analisis dan pemeriksaan yang dilakukan semakin memperkuat keaslian dan kemutakhiran data.
Pihak Linkedin memastikan bahwa peretas telah menyalahgunakan LinkedIn API resmi untuk mengunduh keseluruhan data pengguna. Peretas meminta sebesar USD 5.000, jika ingin seluruh data tersebut dikembalikan dengan lengkap.
Metode serupa juga digunakan peretas untuk mendapatkan data pengguna Linkedin sebelumnya. Kebocoran data pengguna Linkedin diketahui pernah terjadi sebelumnya pada April 2021.(cit)
Bagikan
Berita Terkait
Redmi Siap Rilis HP dengan Baterai 9.000mAh, Pakai Chipset Dimensity 8500
Era Baru Fotografi Mobile: OPPO Find X9 Series Andalkan AI Relight dan Kamera Hasselblad
OPPO Find N6 Bakal Jadi HP Lipat Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 6
OPPO Find X9 Series Segera Rilis di Indonesia, Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!
Bocoran Huawei Mate 70 Air: Bawa RAM Jumbo dan Daya Tahan Baterai Lebih Lama
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Baterai OPPO Find X9 Pro Kalahkan iPhone 17 Pro, Kuat Diajak Main Game hingga Streaming!
OPPO Find X9 Pro Sudah Rilis, Usung Kamera Telefoto Hasselblad 200MP dan Baterai 7.500mAh
OPPO Find X9 Akhirnya Meluncur, Bawa Kamera Hasselblad hingga Dimensity 9500
iPad Pro M5 Lolos TKDN, Simak Spesifikasi dan Keunggulannya