5 Tren Teknologi Otomotif di Tiongkok Pada 2022


Tiongkok diprediksi akan melewati AS sebagai pasar otomotif terbesar dunia. (Foto: Unsplash/Michael Fousert)
TIONGKOK diproyeksikan akan membuat tren teknologi otomotif di 2022. China Society of Automotive Engineers (CSAE) pun merilis Laporan Tren Teknologi Otomotif di Tiongkok pada 2022.
Mengutip laman Laoyaoba, Rabu (1/12), laporan tersebut menawarkan teknologi kendaraan hemat energi dan energi terbaru dengan produksi massal. Tiongkok juga diprediksi akan melewati AS sebagai pasar otomotif terbesar dunia pada 2022. Pasar mobil AS mencatat penjualan yang tinggi pada 2016 kendati mengalami perlambatan pertumbuhan setelah periode itu.
Chief Executive Officer Nissan Motor Hiroto Saikawa berencana menghabiskan beberapa tahun ke depan dengan meningkatkan keuntungan sambil mengalihkan fokus ke Tiongkok karena penjualan terus meningkat.
“Kami menempatkan fokus yang kuat pada peningkatan penjualan di Tiongkok sekitar satu juta unit pada 2022. Akan sulit menjual kendaraan dengan jumlah yang sama di AS sejak saat itu,” kata Saikawa, mengutip Reuters.
Baca juga:

Tren pertama adalah lebih banyak chip komputasi kelas otomotif di atas 100 Triliun Operation per Second (TOPS) akan diproduksi dan dipasang secara massal. Chip dengan daya komputasi besar ini adalah komponen inti dari ‘otak’ High Automated Vehicle (HAV). Kekuatan komputasi chip tunggal dapat melebihi 100 TOPS dan akan diadopsi diberbagai model mobil pada 2022.
Dengan meningkatnya kecerdasan dan jaringan mobil, permintaan terhadap daya komputasi semakin mendesak. Chip kelas otomotif telah diterapkan dalam fungsi-fungsi seperti ADAS dan kokpit pintar.
Tren kedua adalah beberapa perusahaan mobil akan memproduksi pengontrol motor dengan semikonduktor generasi ketiga. Pengontrol tersebut merupakan komponen untuk memastikan efisiensi, kecepatan, dan kepadatan sistem penggerak listirk. Beberapa produsen mobil akan mengadopsinya dengan skala diperkirakan sekitar 600 ribu kendaraan di 2022.
Untuk kendaraan listrik akan dipasangkan peningkatan baterai berdaya 300Wh/kg agar meningkatkan performa dan jarak tempuh.
Baca juga:

Tren ketiga yakni sistem sel bahan bakar yang tahan lama akan digunakan untuk kendaraan komersial. Jangka panjang adalah syarat dasar sistem sel bahan bakar untuk digunakan ketika mengemudi jarak jauh dan beban berat. Didorong oleh kebijakan demonstrasi sel bahan bakar, sistem sel bahan bakar dengan masa pakai lebih dari 10.000 jam akan digunakan dalam operasi logistik, transportasi, pelabuhan, dan pertambangan.
Tren keempat adalah Kendaraan Listrik Baterai (BEV) akan melebih dari 65 persen pangsa pasar mobil. Tiongkok perlahan-lahan mulai menggunakan kendaraan listrik agar lebih hemat bahan bakar dan beradapatasi di masa depan.
Dan yang terakhir adalah lebih banyak BEV dengan performa tinggi yang diproduksi dalam negeri menggunakan tegangan 800V. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi seluruh kendaraan dan mencapai pengisian daya sangat cepat. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Rutin Rawat Mobil, Bisa Berkesempatan Bawa Pulang Hadiah Liburan dan Emas

Pemerintah Minta Pengusaha Otomotif Tambah Investasi Selamatkan Pekerja Dari PHK

Honda PCX160 2025 Hadir dengan Fitur Canggih RoadSync, Simak Spesifikasinya

Waspada Microsleep saat Naik Motor, 2 Trik ini Bisa Bikin Kamu Tetap Fokus di Jalan

Jangan Sembarangan! Ahli Safety Riding Sebut Lampu Tembak Bisa Bikin Celaka Pengguna Jalan

5 Safety Gear yang Wajib Dipakai Pengendara Motor, Biar Aman dan Tetap Trendy!

Tekan Angka Kecelakaan, KabarOto x Astra Honda Motor Gaungkan #Cari_Aman Biar Kekinian Lewat Edukasi Seru

Kursus Safety Riding Sepi Peminat, Pangkal Tingginya Angka Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia

5 Alasan Kamu Harus Punya New Honda Scoopy dan PCX 160 2025, ini Fitur dan Keunggulannya
