5 Surga Tersembunyi Bali di Film ‘A Perfect Fit’

KEINDAHAN panorama Bali membuat sutradara Hadrah Daeng Ratu dan penulis Garin Nugroho membuat film A Perfect Fit yang tayang di Netflix. Film ini menceritakan tentang seorang fesyen blogger Bali bernama Saski (Nadya Arina) yang tanpa sengaja mengubah takdirnya ketika bertemu dengan seorang pemilik toko bernama Rio (Refal Hady).

Selain mendebarkan hati, A Perfect Fit juga menyuguhkan sisi Bali yang jarang terlihat. Mengutip ANTARA, berikut surga tersembunyi di Bali yang menjadi latar tempat film A Perfect Fit.

Baca juga:

Ubud dan Dua Destinasi Wisata Lainnya di Bali Mulai Terima Turis Asing 17 Agustus 2021

1. Desa Jatiluwih

Masih ingat dengan adegan Saski dan Rio yang sedang naik motor berlatarkan pemandangan sawah? Adegan ini mengambil tempat di Desa Jatiluwih, Tabanan. Persawahan dengan sistem terasering di sana semakin terlihat apik karena dikelola oleh subak (organisasi kemasyarakatan) yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Pada 2021, UNESCO bahkan menetapkan Subak Desa Jatiluwih sebagai warisan budaya tak benda. Area persawahan dengan sistem terasering ini menjadi ciri khas Bali yang lebih dulu dikenal para wisatawan sejak abad ke-20.

2. Desa Tenganan

Desa Tenganan menjadi tempat Saski dan keluarga tinggal. Keindahan desa dan keseharian masyarakatnya pun tergambarkan di beberapa adegan lain saat Saski berkunjung ke kerajinan sepatu milik Pak Ketut (Yaya Unru). Desa Tenganan merupakan desa tertua yang menjadi tempat bermukim suku Bali tua yang disebut Bali Aga.

Masyarakat Bali Aga hidup dengan mempertahankan aturan adat istiadat dan menjaga warisan budaya secara turun-temurun, termasuk dalam hal mmebangun rumah.

3. Pantai Melasti

Dari begitu banyak pantai indah di Bali, Pantai Melasti mungkin termasuk salah satu yang jarang terdengar. Pantai ini terbilang baru sebagai destinasi wisata dan memerlukan perjalanan yang cukup menantang untuk mengunjunginya. Namun, panorama yang diberikan beserta bukit-bukit kapur alami yang menjulang tinggi bisa membuatmu langsung jatuh cinta dengan tempat ini. Selain adegan fesyen show di awal, film ini banyak menggunakan lokasi Pantai Melasti untuk adegan-adegan yang penuh emosi.

Baca juga:

Enggak Kalah Seru, Destinasi Kekinian nan Instagramable di Bali

4. Jalan Gootama

Jalan Gootama merupakan jalan yang paling populer di Ubud, khas dengan toko-toko kecil yang memiliki produk lokal berkelas. Meskipun terkenal sebagai tempat belanja suvenir Bali, mungkin sedikit dari kamu yang menyadari bahwa jalan ini mempresentasikan Bali yang penuh keberagaman dan kehangatan. Hal inilah yang kemudian coba digambarkan oleh para kreator film A Perfect Fit.

5. Tradisi Gulat Lumpur (Mepantigan)

Masih ingat kan dengan adegan Rio (Refal Hady) dan Deni (Giorgino Abraham) yang bertarung lumpur? Ini termasuk tradisi Mepantigan yang kerap kali diadakan di wilayah Ubud dan Batubulan. Mepantigan merupakan tradisi gulat lumpur yang ditujukan untuk meredakan aksi kekerasan dan memiliki belas kasihan kepada lawan. Mepantigan sendiri saling membanting, merujuk kepada salah satu gerakan utama dalam tradisi ini. (and)

Baca juga:

Bali, Destinasi Populer Penumpang Kapal Pesiar