4 Destinasi Wisata Alternatif di Yogyakarta

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Sabtu, 05 November 2016
4 Destinasi Wisata Alternatif di Yogyakarta

Goa Kiskendo, di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, DI Yogyakarta. (Foto: MP/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Wisata - Satu bulan lagi akan memasuki akhir tahun, Desember. Tak sedikit di antara Anda pasti mencari tempat-tempat wisata menarik di berbagai daerah. Akhir tahun kerap menjadi momen yang tepat untuk berwisata bersama keluarga, rekan kerja, maupun para tetangga rumah.

Di Yogyakarta, momen akhir tahun selalu jadi incaran wisatawan nusantara. Tak ayal, tempat-tempat wisata utama di Yogyakarta selalu penuh. Namun, ada baiknya Anda menelusuri jauh-jauh hari tempat wisata alternatif. Dengan begitu, wisata Anda akan terasa nyaman dan asyik.

Ada begitu banyak pilihan wisata di Yogyakarta yang belum jadi sasaran destinasi utama. Destinasi itu biasanya terbilang baru atau pun jaraknya yang jauh dari Kota Yogyakarta.

Untuk melihat tempat wisata alternatif di Yogyakarta jelang akhir tahun, berikut ini merahputih.com sajikan 4 destinasi wisata alternatif. Meski hanya alternatif, bukan berarti tempat-tempat ini tidak menawarkan daya tarik yang ciamik. Yuk, langsung saja simak 4 destinasi wisata alternatif di Yogyakarta.

1. Goa Kiskendo

Goa Kiskendo berada di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo. Objek wisata ini merupakan salah satu dari sekian banyak objek wisata di Desa Jatimulyo. Letaknya persis di pinggir jalan lintas antar Kulonprogo dan Purworejo. Dari Kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 30 kilometer.

Di sini Anda akan mendapati keindahan alam, pesona goa, dan simbol-simbol sejarah budaya Jawa. Semuanya menjadi satu di Goa Kiskendo.

Saat berdiri 20 meter dari bibir goa, sudah telihat bagaimana gelimangan sejarah Goa Kiskendo. Relief pewayangan terbentuk di dinding, sangat rapi. Semuanya seperti benar-benar terawat, tidak ada tampak kerapuhan atau sebentuk cungkilan.

Ukiran relief tersebut seakan mengingatkan bagi siapa pun yang berkunjung ke Goa Kiskendo tentang cerita wayang, seperti kisah Ramayana. Berdasarkan cerita warga sekitar, relief wayang tersebut sungguh bernilai sejarah. Relief tersebut bercerita, seakan sebagai bukti, adanya pertempuran Mahesasuro dan Lembusuro melawan si manusia kera atau dikenal Subali.

2. Air Terjun Grojokan Sewu

Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, DI Yogyakarta, memang tidak ada habisnya untuk dikupas dalam hal ihwal wisatanya. Selain wisata taman dan goa, terdapat banyak wisata air terjun di desa ini. Pantas memang kawasan ini menjadi tujuan wisata alternatif Anda.

Salah satu objek wisata air terjunnya ialah Grojogan Sewu. Namanya memang persis dengan objek wisata di Tawangmangu, Jawa Tengah. Meski sama, Grojogan Sewu di Kulonprogo ini sangat berbeda dengan di Tawangmangu. Selain suasananya yang masih natural, Grojogan Sewu ini terbilang asri.

"Dibilang grojogan karena air terjunnya pendek. Di sini yang dibilang grojogan itu tinggi air terjunnya ya kira-kira gak lebih 10 meterlah," kata Yana, salah seorang warga yang menyediakan lahan parkir, kepada merahputih.com, beberapa waktu yang lalu, di Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, DI Yogyakarta.

Untuk mencapai ke Grojogan Sewu dari Kota Yogyakarta, Anda ambil jalur ke Godean. Lanjut hingga ke Pasar Godean. Dari situ, ambil ke jalur Pasar Jonggrangan. Jarak pasar ini ke lokasi hanya sekitar 3 kilometer. Di Pasar Jonggrangan akan terdapat papan petunjuk. Jarak antara Kota Yogyakarta hingga Grojogan Sewu sekitar 36 kilometer.

3. Taman Sungai Mundal

Taman Sungai mudal salah satu dari banyaknya objek wisata di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, DI Yogyakarta. Objek wisata yang baru diresmikan Bupati Kulonprogo tahun lalu, 2015, ini merupakan sarana rekreasi keluarga di tengah alam.

Letak Taman Sungai Mudal persis di perbukitan Gunung Menoreh. Tebing-tebing Taman Air Mudal terdiri atas bebatuan tebing Gunung Kelir.

Mudal merupakan nama mata air. Arti “Mudal” bagi warga Desa Jatimulyo ialah air yang berkecukupan. Mata air Mudal berasal dari goa di tebing Gunung Kelir. Mata air ini diyakini tidak pernah kering saat musim kemarau tiba. Bahkan, saat mata air di lokasi sekitarnya kering, mata air mudal tetap mengalir hingga mengaliri kebutuhan air warga setempat.

Mata air tersebut mengalir menjadi sungai Mudal. Panjang sungai ini mencapai 600 meter. Beberapa alirannya membentuk air terjun kecil atau disebut warga sebagai grojokan. Terdapat tiga air terjun kecil di kawasan ini. Letiga memperindah taman bunga di antara tebing Kelir.

Baru tahun 2015 Taman Sungai Mudal diresmikan sebagai objek wisata. "Sebelumnya ya gak diurus. Sungai sama grojogan (red, air terjun kecil) yang kayak hutan aja. Awalnya kita kerja bakti, gotong royong. Itu sekitar awal tahun 2015. Membersihkan tanaman-tanaman liar. Kita buat bendungan. Kita buat pagar-pagarnya. Kita buat jalannya. Intinya kita percantik. Terus kita buat taman. Luas tamannya ada mungkin setengah hektare. Barulah terakhir dari gotong royong itu Pak Bupati meresmikan objek wisata ini," kata Purwoko, 24, pemuda yang tergabung dalam Pokdarwis Taman Air Mudal, saat berbincang kepada merahputih.com, beberapa waktu yang lalu, di Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, DI Yogyakarta.

4. Pantai Sanglen Gunungkidul

Kabupaten Gunungkidul terkenal akan wisata pantainya. Pesona laut selatan dengan perpaduan pasir pantai dan batu karang merupakan daya pikatnya yang khas.

Ada deretan nama-nama pantai yang sudah familiar. Di antaranya, Pantai Baron, Pantai Sundak, Pantai Indrayanti, Pantai Wediombo, hingga Pantai Jungwok.

Namun, satu di antara dereta pantai Gunungkidul yang patut Anda pertimbangkan sebagai destinasi wisata ialah Pantai Sanglen. Pantai Sanglen sendiri masih terbilang sepi, namun menyajikan pesona yang sangat luar biasa. Pantai ini berada di Dusun Kelor, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Letaknya persis di antara Pantai Sepanjang dan Pantai Watu Kodok.

Pantai Sanglen menyajikan pesona alam pantainya yang eksotis dengan khas bentangan pasirnya dengan batu karangnya. Sulitnya medan tempuh menjadi penyebab utama mengapa pantai ini jarang dikunjungi wisatawan. Namun, karena itu pula Pantai Sanglen tampak seperti pantai perawan. (Fre)

BACA JUGA:

  1. 8,36 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Indonesia Hingga September 2016
  2. Kebun Raya Bogor Wisata Alam Penuh Cerita Masa Lalu
  3. Lonjakan Kunjungan Wisatawan ke Desa Pulesari
#Pesona Indonesia #Wisata Yogyakarta #Pantai Sanglen #Goa Kiskendo
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal

Berita Terkait

Lifestyle
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Wisata Yogyakarta populer wajib, 1. Prambanan, 2. Parangtritis, 3 Heha Sky View, 3. Tebing Breksi, 4. Pinus Mangunan, 4. Kaliurang, 5. Goa Jomblang
ImanK - Selasa, 03 September 2024
Wisata Yogyakarta Populer, Ada 10 Rekomendasi Terbaik
Travel
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Museum Wahanarata terdapat berbagai wahana.
Andreas Pranatalta - Sabtu, 22 Juli 2023
Museum Wahanarata Resmi Dibuka, Terapkan Virtual Experience Sebagai Inovasi
Travel
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Serunya glamping di Arkamaya Sembung, Yogyakarta, pilihan Menparekraf Sandiaga Uno.
Andrew Francois - Minggu, 02 Oktober 2022
Tinjau ATF 2023, Sandiaga Uno Rekomendasikan Area Glamping di Bantul dan Sleman
Bagikan