4 Cara Efektif Pamer Tato Baru Pas Halalbihalal di Tongkrongan


Tato merupakan ekpresi diri. (Foto unsplash/ashley byrd)
TIDAK hanya pamer bojo, pamer tato juga menjadi hal penting bagi sebagian orang. Akhirnya bisa nambah tato dari sisa uang Tunjungan Hari Raya (THR). Biar tato baru ukurannya kecil, kalau enggak pamer, orang mana bisa notice. Apalagi tatonya di bagian tubuh agak tertutup.
Nah, pas lagi halabihalal teman-teman satu sirkel di tongkrongan jadi momen terbaik pamer tato baru. Namun, kalau langsung pamer tentu jadi norak. Harus ada modus terselubung agar pamernya enggak terasa banget. Kuncinya, pamer tapi enggak kelihatan sombong.
Baca juga:
Ampuhkah Unggahan Kemesraan Jadi Syarat Permintaan Maaf Akibat Micro Cheating?
Tentunya kita tahu cara terbaik untuk pamer tanpa terlihat sombong adalah dengan membubuhkan kata maaf. Maksudnya? Tentu bukan minta maaf atas sebuah kesalahan. Namun maaf bermakna minta izin melakukan sesuatu. Jadi, semacam ada pengantar atau maksud melakukan sesuatu, minta maaf untuk minta izin, lalu ditambah gerakan sembari memamerkan tato baru. Misalnya, habis tato di bagian lengan dalam, lalu pamer dengan cara permisi minta maaf mau ambil air minum di antara teman sambil merentangkan lengan agar terlihat.
Berikut merupakan beberapa cara pamer tato baru secara halus sering terjadi di tongkrongan saat halabihalal. Pernah praktikan?
1. Sorry, toilet di sebelah sana?

Teman-teman biasanya suka bertemu kangen edisi lebaran di coffeshop hits nan artsy. Ketika sudah letih bercengkerama dengan teman-teman sambil menyeruput segelas es kopi susu, tiba saatnya salah satu teman mulas mau ke toilet.
Bagi para pemilik tato baru di bagian tangan, momen tersebut menjadi kesempatan berharga show off tapi enggak terkesan sombong.
"Sorry, lu mau ke toilet?" menegaskan kepada teman. Sontak lengan baju panjang disibak sambil merentangkan lengan berbubuh tato baru secara tegak tepat di hadapan para teman. "Toiletnya, di sebelah sana". Alhasil, teman-teman akan melihat tinta hitam masih legam di atas kulit memerah. Kunci penting bila ingin menggunakan modus tersebut sudah pasti pengetahuan luas tentang tata letak bangunan kedai kopi tersebut.
Bonusnya, selain pamer tato baru tapi enggak terkesan sombong, teman lain juga akan mengira bahwa kamu udah jadi member tetap di tempat tersebut sampai tahu lokasi toilet.
2. Sorry gimana? Enggak dengar!

Jika kamu baru memiliki tato di daerah telinga dan leher, pura-pura budek bisa menjadi cara tepat untuk memamerkan rajah yang teranyar di badan. Dengan dalih enggak kedengaran, kamu bisa meletakkan tanganmu ke dekat telinga, menyibak rambut, sehingga tato di bagian leher akan tampak jelas. "Eh sorry gimana. Enggak dengar tadi motor berisik banget".
Dengan begitu, sudah pasti lawan bicara semula akan menganggap memang gestur tersebut karena ada pembicaraan tidak terdengar jelas. Allih-alih ingin mempertegas omongan, lawan bicara juga dapat bonus pemandangan tato baru.
Jika ingin melakukan trik pamer ini, jangan lupa untuk memastikan kamu telah menggunakan parfum sebelum berangkat halalbihalal untuk mencegah adanya omongan "ih keren tato baru tapi kok bau walang sangit ya".
Baca juga:
3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Libra dalam Percintaan
3. Cek suhu

Sebelum masuk ke pusat perbelanjaan atau coffeshop dengan tujuan halabihalal teman lama, biasanya diterapkan pengecekan suhu untuk mencegah penyebaran COVID-19. Alih-alih 'ditembak' di jidat menggunakan thermogun, biasanya para pemilik tato di jari bakalan memberikan seluruh lengan sekalian pamer sama teman-temannya.
"Nih pak, cek di sini aja", ungkapnya polos, padahal, ada tato baru di bagian jari ingin dipamerkan ke teman-teman saat sedang mengantre masuk ke tempat kopi atau pusat perbelanjaan.
Tips bila ingin melakukan modus tersebut, pastikan kamu berada di barisan terdepan antrean. Jangan sampai kamu sudah pamer dengan melambai jari namun teman-teman sudah pada masuk. Sia-sia deh!
4. Baju sabrina

Tidak hanya gestur, pemilihan gaya berbusana juga bisa menjadi cara tepat untuk pamer tato baru. Jika memiliki tato di bagian dada, pundak, atau collarbone, kamu bisa menggunakan baju sabrina agar tato baru bisa terlihat dengan jelas sepenuhnya, atau setidaknya bisa terlihat sedikit semacam kasih kisi-kisi.
Pada dasarnya, tato sering mendapatkan stigma buruk, terutama di kalangan masyarakat konservatif. Tato maupun piercing-an sering dianggap sebagai simbol orang jahat atau para pelaku kriminal. Padahal, tato bisa juga dianggap sebagai ajang pengekspresian diri, seni, atau identitas diri.
"Bagi saya, piercing dan tato selama tidak melanggar hukum dan berbuat hal merugikan di masyarakat, kenapa harus disalahkan? Justru seharusnya kita bangga sebagai bangsa. Piercing dan tato adalah bagian dari kekayaan kearifan lokal kita punya di bangsa tercinta kita ini," ungkap Mike, pentolan band punk Marjinal kepada MerahPutih.com.
Bagi Mike, piercing dan tato mampu mewakili tradisi kearifan lokal Nusantara, contohnya tradisi masyarakat Mentawai dan Dayak. "Mereka menggunakan piercing dan tato sebagai apresiasi dan bahasa mewakili keyakinannya. Pastinya memiliki kedalaman makna dari suatu pengalaman proses hidup sebagai masyarakat yang memiliki integritas dengan alamnya," jelas Mike. Tato, bagi masyarakat Mentawai dan Dayak, bahkan tak sekadar seni namun punya makna spiritual. Simbol-simbol terpampang di tubuh orang Mentawai dan Dayak punya makna mendalam tentang, alam semesta, nenek moyang, dan Sang Pencipta.

"Begitupun bagi saya, atau seseorang memiliki piercing dan tato di bagian tubuhnya pasti memiliki alasan sebagai suatu apresiasi mewakili atas diri masing-masing. Tato di tubuh saya adalah buku, keindahan dan tanggung jawab," tutupnya.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki pilihannya masing-masing, apalagi dalam memilih mana terbaik untuk dirinya dan tubuhnya sendiri. Kemasan seseorang tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai kebaikan atau keburukannya, sehingga stigma-stigma negatif terhadap tato, piercing, dan penampilan luar lainnya hanya akan menghambat kehangatan bersosial. (SHN)
Baca juga:
Piercing dan Tato Dianggap Nakal? Ini Tanggapan Mike Marjinal