32 Tahun Mengenang Kepergian Freddie Mercury


Freddie Mercury yang meninggal karena HIV. (Foto: Instagram@officialqueenmusic)
HARI ini tepatnya pada 24 November 1991, penyanyi legendaris dari band Queen, Freddie Mercury meninggal dunia. Ia meninggal di usia 45 tahun, satu hari setelah mengumumkan dirinya positif HIV. Mercury meninggal di rumahnya di London barat karena bronkio-pneumonia, yang disebabkan oleh AIDS, kata humasnya. Kala itu, dunia turut berduka cita atas kepergian bintang rock pelantun Bohemian Rhapsody ini.
Nama Freddie Mercury sangat populer berkat karya-karyanya bersama personel Queen lainnya, yakni Roger Taylor Brian May, dan Mike Grose. Ia lahir dengan nama Farrokh Bulsara pada 5 September 1974 di Zanibar, Tanzania. Dikutip dari laman Biography, Mercury pernah belajar piano di sekolah asrama di India, kemudian berteman dengan banyak musisi di Ealing College of Art London. Orang tuanya, Bomi dan Jer Bulsara adalah Parsees, atau pengikut agaman Zoroaster yang nenek moyangnya berasal dari Persia. Setelah keduanya penikah, mereka pindah ke Zanzibar, Tanzania, tempat Bomi bekerja sebagai kasir di Pengadilan Tinggi pemerintah Inggris.
Baca Juga:

Mercury lahir dengan empat gigi tambahan di belakang mulutnya, menyebabkan seringai bucktooth-nya yang sekarang terkenal. Bahkan, nama panggilannya saat tumbuh dewasa adalah Bucky. Mercury tidak pernah memperbaiki giginya karena ia takut itu akan merusak jangkauan vokal empat oktafnya yang mengesankan.
Baca juga:

Mercury bertemu dengan Roger Taylor dan Brian May saat ia pindah ke London pada 1960-an. Mereka juga bertemu dengan bassis John Deacon pada 1971. Pada 1973, Queen merilis album pertama mereka berjudul Queen, kemudian dilanjutkan dengan album kedua mereka, Queen II pada 1974. Album ini merupakan cita rasa pertama dari harmoni dan gaya musik Queen, termasuk balada, folk, blues, metal, pop, dan rock.
Popularitas Queen terus melambung hingga akhir 70-an dan awal 80-an dengan A Day at the Races (1976), News of the World (1978) dan The Game (1980). Setelah The Works (1984), kemampuan grup untuk menjual album mulai berkurang, meskipun Queen terus menarik banyak orang sebagai pertunjukan langsung di seluruh dunia. (and)
Baca Juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Synchronize Festival X: Satu Dekade, Ratusan Penampil, dan Pertemuan Besar Lintas Zaman

G-DRAGON Bawa Konsep 'Übermensch' ke Panggung Konser Amerika Utara, Undang para Pahlawan Tersembunyi

G-DRAGON kembali ke Amerika Utara, Gelar Konser ‘Übermensch’ setelah 8 Tahun

Sheila on 7 Pernah Bikin Lagu Berbahasa Inggris Berjudul 'Just For My Mom', ini Liriknya

Lirik lagu 'Kita ke Sana' dari Hindia: Perjalanan Emosional Menuju Harapan

Lirik Lagu 'Backwards' dari Materi Terbaru Rachael Yamagata

Lirik Lagu 'Rich Man' dari Aespa

Lirik Lagu 'Berlalu' dari The FLY yang kembali Viral

Lirik Lagu 'Man I Need' dari Olivia Dean

Lirik Lagu 'Judi', Sebuah Kritik Sosial Rhoma Irama lewat Musik Dangdut
