26 Tahun Kiprah Perhimpunan INTI, Ambil Peran Merajut Kebinekaan Indonesia


Perhimpunan INTI rayakan HUT ke-26.(foto: Dok Perhimpunan INTI)
MERAHPUTIH.COM - PERHIMPUNAN Indonesia-Tionghoa (INTI) genap berusia 26 pada 10 April 2025. Perhimpunan INTI yang didirikan pada 10 April 1999 ini telah aktif berperan dalam merajut kebinekaan Indonesia.
Selama dua dekade lebih, Perhimpunan INTI telah menjadi ruang tumbuh bagi generasi muda Tionghoa-Indonesia untuk berkontribusi, belajar, dan melayani masyarakat. Program-program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, hingga bantuan kemanusiaan yang digagas INTI tidak hanya memperkuat solidaritas internal komunitas secara berkelanjutan, tetapi juga membuktikan bahwa keberagaman merupakan aset strategis bangsa.
Semangat itulah yang dituangkan dalam logo ulang tahun ke-26 ini. Dalam filosofi Tionghoa, angka 2 dan 6, bila dikonfigurasi secara visual, dapat berkaitan atau membentuk angka 8, simbol keberuntungan dan kemakmuran. Begitu pula perjalanan Perhimpunan INTI selama 26 tahun ini: konsisten membentangkan jalan kolaborasi, memperkuat jembatan lintas organisasi, budaya, agama, dan lembaga negara, serta menjalin simpul-simpul kebinekaan dalam bingkai persatuan Indonesia.
Logo ulang tahun kali ini sedikit terinspirasi dari filosofi itu. Konfigurasi angka 2 dan 6 menjadi angka 8, bukan hanya simbol kemakmuran, melainkan juga refleksi dari harmoni, kontinuitas, dan peran aktif INTI sebagai penghubung lintas elemen bangsa.
Baca juga:
Di Hadapan Perhimpunan INTI, RK Tegaskan Jakarta Junjung Tinggi Toleransi
Dalam situasi geopolitik dan geoekonomi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia memerlukan lebih banyak simpul pengikat. Perhimpunan INTI, yang saat ini dipimpin Teddy Sugianto dan Indra Wahidin, sebagai Ketua Umum dan Ketua Harian, bersama Candra Jap selaku Sekretaris Jenderal, memandang masa depan dengan keyakinan bahwa potensi (peluang) usaha yang paling menjanjikan akan lahir dari kolaborasi lintas sektor yakni teknologi ramah lingkungan, ketahanan pangan, ekonomi digital, serta industri kreatif berbasis budaya lokal yang terkoneksi dengan jaringan global.
“Kita tentu percaya bahwa kekuatan bangsa ada pada keberagamannya. Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, dengan semangat yang berwarna, merah, putih, dan biru, lambang keberanian, kesucian, dan kepercayaan, Perhimpunan INTI akan terus hadir dan berperan aktif dalam dinamika pembangunan bangsa, termasuk berkomitmen menjadi bagian dari solusi, bukan hanya dalam membangun harmoni sosial, melainkan juga dalam menavigasi arah baru ekonomi bangsa,” kata Wakil Ketua Umum Perhimpunan INTI Lexyndo Hakim dalam keterangan resmi yang diterima Merahputih.com.
Dengan semangat taking role, Perhimpunan Tionghoa siap memperluas jangkauan kolaborasi, mendorong inovasi, dan memperkuat peran diaspora dalam mempertemukan peluang global dengan potensi lokal.
“Kami percaya, masa depan Indonesia akan dibentuk mereka yang berani merangkul perubahan, tanpa meninggalkan akar budaya dan jati dirinya,” tutup Lexyndo.(*)
Baca juga:
Sekjen Perhimpunan INTI Sebut Gagasan Pramono-Rano Sangat Realistis
Bagikan
Berita Terkait
Raih Emas Terbanyak di Asian Cup Woodball Championship 2025, 3 Srikandi Indonesia Belum Puas dan Mau Catat Sejarah Baru

Jelang Peringatan HUT ke-80 RI, PT KAI Ajak Penumpang Tunjukkan Sikap Hormat setiap Pukul 10.00, Nyanyikan 'Indonesia Raya' Bersama-Sama

Prakiraan Cuaca 14–18 Agustus 2025: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang

[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030](https://img.merahputih.com/media/27/f0/b6/27f0b6f1aa464302b7a0c3734416429a_182x135.png)
RI-Selandia Baru Sepakat Kejar Target Kerja Sama Dagang Rp 58 T, Termasuk Program MBG

Peringati HUT RI ke-80 Pedro Hadirkan Rimba Orangutan Simbol Keberagaman Nusantara

Indonesia Desak Tidak Ada Negara Gunakan Hak Veto Tolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional

Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Turun Tangan Cari Solusi Damai Konflik Thailand-Kamboja

Menlu RI: Presiden Prabowo Bahas Pusat Belajar Anak Pekerja Migran dengan Malaysia
