14 Tahun Kasus Munir, Pilihan Suciwati di Pilpres 2019: Coblos Semua!


Almarhum Aktivis HAM Munir bersama korban kasus Tanjung Priok, 8 Oktober 2003. (Omah Munir)
MerahPutih.com - Kasus pembunuhan Aktivis Hak Asasi, Munir Said Thalib genap berusia 14 tahun tepat hari ini Jumat 7 September 2018. Lalu bagaimana Istri Munir, Suciwati menyingkapi pengungkapan kasus pembunuhan pendiri LSM HAM KontraS itu? Serta sikap politiknya di Pilpres 2019 mendatang?
Kepada wartawan, Suciwati mengungkapkan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini belum berani mengungkap kasus pelanggaran HAM secara general. Apalagi, kasus pembunuhan yang menimpa suaminya pada 2004 silam.
Menurut Suciwati, negara seharusnya malu karena sudah lebih dari satu dasawarsa kasus ini masih mengganjal. Padahal banyak pihak yang sudah mendesak agar kasus ini segera dituntaskan dengan mengungkap dalang utama pembunuh Munir.

Hanya Pollycarpus Budihari Prijanto yang berhasil dihukum dalam kasus pembunuhan Munir, dan kini ia pun sudah bebas murni. Sementara dalang di belakangnya, yang diduga kuat adalah mantan Deputi V Badan Intelijen Negara Muchdi Purwoprandjono, masih bebas.
"Jadi sebetulnya harusnya malu ya negara karena sudah banyak pihak yang terlibat mau di dalam negeri mau di luar negeri semuanya minta keadilan itu," kata Suciwati, di acara Kamisan 552 memperingati 14 tahun kematian Munir, di seberang Istana Negara, Jakarta, dikutip dari CNN, Kamis (6/9).

Pertengahan Agustus lalu, Suciwati sempat mengungkapkan sikap politiknya di Pilpres 2019 terkait proses penuntasan kasus pembunuhan suaminya. Dia tegas menyatakan takkan memilih Jokowi ataupun Prabowo Subianto. “Kalau di facebook ku, aku menuliskan coblos semua, pilih semua!” kata dia, usai bertemu dengan Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa di Jemursari Surabaya Selasa (14/8).
Menurut dia, kedua calon dirasa mempunyai catatan hitam mengenai permasalahan HAM. Prabowo, lanjut dia, memiliki catatan pelanggaran HAM dalam kasus penculikan aktivis saat reformasi 1997-1998 dan sampai sekarang tidak pernah dibawa ke pengadilan. "Jelas! Prabowo pelanggar HAM,” imbuh dia, dikutip dari Antara.

Di sisi lain, Suciwati menyebut Jokowi memang tidak pernah memiliki rekam jejak pelanggaran HAM. Namun, Suciwati menilai Jokowi telah mengingkari Nawacitanya dengan memberikan impunitas bagi penjahat HAM.
Suciwari menambahkan Jokowi juga mengingkari janji penyelesaian kasus pelanggaran HAM, tidak hanya dalam kasus pembunuhan Munir. “Nganti wani (sampai berani ) nemui anaknya Wiji Tukul, Fajar Merah dan berjanji, tapi kemudian diingkarinya. Jadi antara yang diomongkan sama yang dilakukan berbeda dan itu menyakiti semua,” tandas janda mendiang almarhum Munir itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Prabowo Lawatan ke Jepang Lanjut Hadiri Sidang Umum PBB, Pulang Tanah Air 27 September

Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
![[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan](https://img.merahputih.com/media/e3/8d/47/e38d4720b00e99ed6f2912dbc82158dc_182x135.png)
Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu

Profil Muhammad Qodari, Peneliti yang Baru Dilantik Jadi Kepala Staf Kepresidenan RI

Profil Djamari Chaniago, Menko Polkam Baru yang Gantikan Budi Gunawan di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo Lantik Menko Polkam Djamari Chaniago, Erick Thohir Jadi Menpora

Presiden Prabowo Dikabarkan Lantik Menteri Baru Hari Ini, Paling Cepat Pukul 14.00 WIB

Isu Reshuffle Kabinet Menguat: Djamari Chaniago Jadi Menkopolkam, Rosan Roeslani Jabat Menteri BUMN
