12 "Tumbal Nyawa" Selama Kompetisi 2017, Terbanyak Sepanjang Sejarah
RIP Banu Rusman. Foto: Youtube
MerahPutih.com - Kompetisi Indonesia (Liga 1 dan 2) musim 2017 memang telah berakhir pada bulan lalu. Selama penyelenggaraan yang dikomandoi PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih banyak permasalahan yang timbul mulai dari kerusuhan pemain, kinerja wasit, hingga suporter tewas.
Problematika yang paling disorot pada gelaran kompetisi 2107 adalah kerusuhan antarsuporter yang menyebabkan sejumlah pendukung harus menjadi korban. Total selama 2017, sudah 12 "tumbal nyawa di sepak bola Indonesia. Terbanyak sepanjang sejarah.
Berdasarkan data dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Save Our Soccer (SOS) 65 nyawa suporter hilang akibat kejamnya sepak bola nasional sejak Liga Indonesia digulirkan pada 1994/1995.
Dari ke-12 korban, ada empat kasus kematian suporter yang menyita perhatian publik.
1. Catur Yuliantono
Catur menjadi korban tewas ketika menyaksikan pertandingan timnas Indonesia melawan Fiji di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, 2 September 2017.
Warga Duren Sawit, Jakarta Timur itu meninggal dunia setelah terkena petasan yang dilemparkan seorang suporter. Catur menghembuskan nafas terakhirnya saat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat.
Catur adalah korban keempat yang tewas saat menonton aksi skuat Garuda.
2. Banu Rusman
Banu merupakan anggota Laskar Benteng Viola (LBV) yang meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah anggota TNI seusai pertandingan Persita Tangerang melawan PSMS Medan di Stadion Mini Cibinong, Bogor, Rabu (11/10).
Remaja 17 tahun itu mengalami pendarahan otak akbat dipukul balok dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON). Nahas, Banu wafat keesokan harinya.
Banu adalah fans Persita keempat yang tewas
3. Rizal Yanwar
Kematian Rizal menjadi catatan buruk pekan terakhir Liga 1. Anggota The Jakmania Sukatani Subkorwil Cikarang ini harus kehilangan nyawa setelah dikeroyok oknum pendukung Persib ketika menuju Stadion Patriot untuk melihat laga Persija v Bhayangkara FC, Senin (13/11).
4. Ricko Andrean
Ricko Andrean adalah seorang Bobotoh yang tewas karena dikeroyok seusai laga Persib Bandung Vs Persija Jakarta, Sabtu (22/7).
Ricko mengalami pukulan karena dikira pendukung The Jakmania. Ricko menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (27/7) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Ricko meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri sejak dibawa ke Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, 22 Juli lalu.
Dengan banyaknya korban yang berjatuhan sepanjang 2017. PSSI dan Kemenpora harus melakukan pembenahan agar tragedi memilukan ini tidak terjadi di tahun depan.
Selain itu, Kemenpora juga melakukan evaluasi total terhadap kompetisi yang telah usai, mulai dari penegakkan aturan sampai pelanggaran yang dilakukan.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Shin Tae-yong Terharu Fans Sepak Bola Indonesia Belum Melupakannya, Berharap Tidak Hilang Harapan
Jordi Amat Berharap Timnas Indonesia Bisa Balas Dukungan Suporter di Arab Saudi
Kena Denda Rp 45 Juta Menyusul Kehadiran Suporternya di Kandang Madura United, Begini Respons Persis Solo
PT LIB Mendalami Aturan Suporter Tandang untuk Musim Depan, Akan Bahas dengan Kepolisian pada Akhir Mei
Megah dan Spektakuler, La Grande Indonesia Pamer Koreografi 'Show Your Dignity'
Bentrok Suporter Warnai Laga Anderlecht vs Fenerbahce, Pertandingan Sempat Dihentikan
Bentrok dengan Suporter Thailand, Fans Malaysia Terpaksa Dilarikan ke Rumah Sakit
2.500 Personel Amankan Laga Timnas Indonesia Vs Jepang, Polisi Sampaikan Imbauan ke Suporter
Kericuhan Laga Persib vs Persija, Erick Thohir Ungkap Pihak yang Paling Bertanggung Jawab
Polisi Tangkap 2 Pelaku Perundungan Suporter Persib Bandung, Terancam Penjara 1 Tahun