12 ribu Umat Buddha Pecahkan Rekor Muri Puja Asap dan Ulambana


Puluhan ribu umat Buddha menghadiri ritual upacara Puja Asap dan Ulambana di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, 9 September 2018. (merahputih.com/Fadhli)
EMPAT tahun lalu, sebanyak 12 ribu umat Buddha menghadiri ritual upacara Puja Asap dan Ulambana di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu, 9 September 2018. Upacara yang dipimpin oleh YM. Rinchen Orygen Passang Rinpoche itu tercatat dalam rekor Museum Rekor Dunia- Indonesia (MURI).
Yang Mulia Rinchen Orgyen Passang Rinpoche adalah salah satu guru yang sangat dihormati dalam agama Buddha. Lahir pada tahun 1979, Yang Mulia Rinchen Orygen Pasang Rinpoche diyakini sebagai reinkarnasi dari Dzongchen Yogi Yeshe Tendzin Rinpoche.
Umat yang mengikuti upacara Ulambana dan puja asap berasal dari Jabodetabek dan sekitarnya. Pada kesempatan yang sama, Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama kala itu, Caliadi mengapresiasi terselenggaranya upacara tersebut.
"Pada hari ini tanggal 9 September kita diberikan karma baik sehingga kita bisa berkumpul dalam rangka puja asap dan ulambana. Upacara ini adalah bagian untuk melakukan kebajikan secara universal. Kami memberikan apresiasi kepada panitia semoga harapan kita bersama dapat bermanfaat bagi umat Buddha Indonesia," ujarnya.
Baca Juga:

Upacara Ulambana dan Puja Asap adalah pelimpahan jasa melalui Persembahan Asap untuk semua makhluk yang tidak kelihatan, kasat mata yang sudah meninggal. Khususnya yang ada hubungan karma dengan yang melaksanakan puja.
Adapun maksud dan tujuan dari upacara Ulambana adalah sebagai persembahan makanan kepada makhluk-makhluk yang telah meninggal dunia dan menolong mereka agar makhluk-makhluk tersebut dapat memperoleh makanan yang telah diberkahi dan tumimbal lahir di alam yang lebih baik lagi.
Ulambana merupakan salah satu hari suci umat Buddha yang diselenggarakan pada tanggal pertama hingga ke-15 penanggalan Imlek. Pada hari tersebut, para Bhikkhu Sangha sedang menjalankan masa Vassa (retret selama Musim Hujan berlangsung).
Setelah menjalankan masa tersebut, banyak bhikkhu yang mengalami peningkatan dalam kehidupan spritualnya sehingga menjadi "lahan teramat subur" untuk menanam kebajikan. Para umat Buddha yang memberikan persembahan kepada mereka akan memperoleh karma baik lebih besar daripada biasanya.
Bagi umat Buddha, ritual Ulambana merupakan hari dimana semua anak-anak mempraktikkan rasa hormat dan kasih sayang kepada orangtuanya dalam kehidupan yang sekarang ini, orangtua pada masa lampau, kehidupan sebelum tumimbal lahir yang sekarang, serta pada masa depan. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
LinkedIn Merilis Fitur Stories, Mirip Instagram dan Snapchat

Disambut Videografer Profesional, Fujifilm Rilis Kamera Terbaru Tiga Tahun Lalu

Tiga Tahun Lalu Instagram Punya Stiker di Komentar Stories

Ketika 'Among Us' Turun Harga

Layanan Penerbangan Singapura ke Indonesia Dibatalkan Hingga Mei 2020

Netflix Tambah Fitur Download

Jakarta Indonesia Pet Show 2019, Surganya Pecinta Hewan

Di Tahun 2019 Vans Rilis Berle Pro

Mengenang Restoran Rindu Alam Puncak

Paduan Budaya Tionghoa dan Betawi dalam Festival Pecinan 2019
