12 Karateristik Traveler yang Harus Dimiliki


Meninggalkan zona nyaman, membuat traveler menjadi mandiri. (Foto: Pexels/Oleksandr Pidvalnyi)
TERNYATA para pecandu traveling memiliki kesamaan karakter menurut laman lifehack. Alasan melakukan pelancongan rata-rata juga sama. Kamu pasti suka tempat-tempat baru dengan orang-orang, kebiasaan dan budaya lokal di tempat tujuan. Jiwa petualang dan spontanitas mengalir deras dalam darah kamu. Makanya tak heran di tempat yang baru kamu cenderung melakukan eksplorasi entah tempatnya sendiri atau makanannya.
Meskipun sudah melakukan pelancongan puluuhan atau ratusan kali tapi tetap saja kamu berharap menemukan hal-hal baru. Apa yang kamu harapkan selalu terjadi. Ini karena kamu juga berani keluar dari zona nyaman yang membuat pelancongan bukan sekedar berwisata melainkan bertualang. Setiap perjalanan adalah proses pendewasaan diri ke arah yang jauh lebih baik lagi. Coba simak 12 karakter para pelancong.

Petualang
Traveling yang sebenarnya adalah bentuk dari penjelajahan dan petualangan. Selalu tentang tempat baru, bertemu orang-orang di luar lingkungan zona nyaman dan mendapatkan pengalaman seru yang baru. Bertualang adalah nafas pelancong.
Empati
Para pelancong biasanya memiliki empati yang tinggi. Ini karena mereka bertemu dan merasakan berbagai perbedaan. Seperti kebiasaan, budaya dan pribadi-pribadi yang mereka temui selama melancong. Pengalaman-pengalaman pribadi selama traveling menunjukan empati yang jauh lebih besar pada orang lain. Misalnya kamu pernah mengalami kehilangan tas berisikan dokumen perjalanan dan kamu dapat menunjukan empati yang dalam pada orang lain yang tengah mengalaminya. Para pelancong mampu melihat dunia dari berbagai kacamata.
Penasaran

Dari satu pelancongan ke pelancongan berikutnya, biasanya kamu mendapatkan berbagai hal-hal baru yang sangat berguna bagi kehidupan. Dengan demikian pada setiap langkah pelancongan membuat kamu akan terus penasaran mencari dan mencari hal-hal baru.
Perubahan
Ketika kamu melakukan perjalanan yang selalu ada adalah perubahan. Perubahan ini terjadi dari nilai-nilai yang ada dalam diri kamu dengan nilai-nilai lain di tempat yang dikunjungi dan orang-orangnya. Biasanya para pelancong akan menerima nilai-nilai tersebut tanpa resistensi. Hal ini terus akan berubah sejauh petualangan berlangsung.
Kesadaran Diri
Kesadaran diri pada pengetahuan dan karakter pribadi membuat kamu mengerti betul orang lain. Kamu juga mengerti jika orang lain akan berlaku sama dengan kamu. Dalam artian kamu sudah membangun EQ dan terus diasah sejalan dengan pengalaman-pengalaman dalam perjalanan. Dari pengalaman dan pengetahuan tentang perbedaan budaya dan orang membuat kamu memiliki kesadaran diri yang tebal.
Harga Diri

Kamu kerap keluar dari zona nyaman yang membuat semuanya menjadi lebih seru dalam petualangan. Harga diri menjadi lebih baik dan kuat. Tidak jual mahal atau murah pada kondisi yang terjadi. Improvisasi dalam perjalanan membuat kamu mengerti betul bagaimana harus bersikap.
Mengerti Diri Sendiri
Tidak ada yang paling mengerti diri sendiri kecuali kamu sendiri. Pelancongan membuat kamu tahu letak kelemahan dan kekuatan atau yang disuka dan dibenci. Ini memberikan pembelajaran terhadap diri pribadi. Tidak ada yang sia-sia dalam traveling untuk kekayaan diri pribadi.
Mengamati
Traveler biasanya memiliki sisi pengamatan yang kuat. Sebab sangat berguna ketika akan berjalan dari satu titik ke titik berikutnya. Informasi yang masuk akan difilter oleh otak dan memberikan data yang akurat. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya kamu akan mampu melakukan perjalanan jauh lebih baik.
Bersyukur
Bersyukur tak pernah lepas dari karakter para pelancong. Semakin jauh kamu melakukan perjalanan semakin tebal rasa bersyukurnya. Biasanya para pelancong sudah melihat berbagai pemandangan yang tidak pernah kamu saksikan sebelumnya. Misalnya tentang kemiskinan atau keindahan yang membuat kamu bersyukur atas yang didapat pada diri kamu.
Apresiatif

Kamu memiliki karakter yang mengapresiasi segala bentuk yang ada di depan, dimiliki dan dirasakan. Nilai apresiasi dalam diri kamu jauh lebih luas ketika melakukan perjalanan lebih jauh lagi.
Independen
Pada dasarnya seorang pelancong adalah sendiri tidak memiliki kawan. Segalanya harus diurus sendiri tanpa bantuan orang lain. Kemandirian tak bisa ditawar dalam pelancongan, semua harus dijalankan tanpa mengeluh.
Adaptasi
Traveler adalah mahluk yang sangat mudah beradaptasi dengan segala yang baru di sekitarnya. Mulai dari lingkungan, pengalaman dan orang lain. Kamu meskipun tidak mudah, namun dapat beradaptasi di tujuan yang memiliki perbedaan makanan, bahasa, kebudayaan dan kebiasaan. (psr)
Bagikan
Berita Terkait
Liburan Seru di Luar Negeri, Cobain Airbnb Experiences mulai dari Malaysia hingga Jepang

WNI Kini Bisa Kunjungi China Tanpa Visa, ini Syarat yang Wajib Dipenuhi

Airbnb Kenalkan Layanan Terbaru untuk Pengalaman Menginap yang Lebih Seru

Tripadvisor Umumkan 10 Pantai Terbaik Dunia 2025, Salah Satunya Ada di Bali

Airbnb Paparkan Tren Pariwisata Indonesia 2025, Gen Z Senangi Petualangan, Pengalaman Unik, dan Keberlanjutan

Liburan Petualangan nan Menantang di Australia Barat

Solo Traveling Jadi Ekspresi Self-Love di Hari Valentine, Jepang Destinasi Paling Favorit

Traveling di 2025, Pelancong Mencari Petualangan Alam

Wisata Halal Nyaman dan Terjangkau ke Luar Negeri Makin Banyak Diminati

Tak Perlu Repot Lagi Masalah 'Overpacking' dalam Koper saat Berlibur
