101 Orang Meninggal Selama 2024 di Perlintasan Sebidang

Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta API Indonesia (KAI) Dadan Rusdiandyah (MP/Kanu)
MerahPutih.com - Ancaman kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang kereta api ternyata sangat tinggi.
Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta API Indonesia (KAI), Dadan Rusdiandyah menuturkan masih ada pengguna jalan yang tidak disiplin saat melintas di perlintasan sebidang. Sejak Januari hingga 16 September 2024, tercatat 272 korban kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang.
“Dari 272 orang tersebut, 101 orang meninggal dunia," jelas Dadan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Korban kecelaan sebidang terbanyak terjadi di wilayah DAOP 1 Jakarta disusul wilayah Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto hingga Yogyakarta.
Baca juga:
Kereta Cepat Whoosh Kembali Normal Pascagempa, Operasikan 48 Perjalanan per Hari
Di di DAOP 1 Jakarta ada 31 korban akibat tertabrak di perlintasan sebidang. Dengan rincian 7 orang meninggal dan sisanya luka.
Dadan menegaskan bahwa pengguna jalan wajib mematuhi aturan di perlintasan sebidang, termasuk mematuhi rambu-rambu, menggunakan helm bagi pengendara roda dua, dan mengutamakan perjalanan kereta api terlebih dahulu. Pelanggaran di perlintasan sebidang dapat berakibat fatal dan merupakan pelanggaran hukum.
Pelakunya dapat dikenai sanksi sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian serta UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Kami berharap muncul kesadaran masyarakat bahwa disiplin berlalu lintas adalah bagian dari budaya bangsa yang maju dan keselamatan adalah tanggung jawab bersama," tutup Dadan.
Baca juga:
Kembali Beroperasi Pasca Gempa, Kecepatan Kereta ‘Whoosh’ Melambat
Sekedar informasi, terdapat 4.070 titik perlintasan sebidang di Pulau Jawa dan Sumatera. Adapun dari jumlah total titik perlintasan tersebut, terdapat 1.514 titik perlintasan dijaga dan 2.556 titik perlintasan tidak dijaga.
Sementara dari 4.070 perlintasan sebidang tersebut terbagi menjadi titik yang dijaga oleh KAI, Pemda, Dishub, Swasta, Swadaya dan lainnya berjumlah 1.514 titik atau 37 persen dari jumlah perlintasan secara keseluruhan.
Sisanya 2.556 titik atau 63 persen dari total keseluruhan merupakan perlintasan tidak terjaga. Tahun 2023 lalu, KAI menutup 107 titik perlintasan. Selanjutnya pada periode Januari hingga 12 Agustus 2024, KAI berhasil menutup 130 perlintasan. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Berada di Ujung Timur Jawa, Stasiun Ketapang Simpul Vital Moda Transportasi Kereta Api dan Laut

KA Serayu Dilempar Batu hingga Sejumlah Kaca Pecah, tak Ada Korban Luka

Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Kasih Diskon Tiket Kereta Api Mulai Rp 80 Ribu

PT KAI Jual Tiket Rp 80 Ribu di 28 September, Buat Keberangkatan Sampai 12 November 2025

KA BIAS Stasiun Palur Jadi Primadona Mobilitas Masyarakat Solo Raya, Tembus 2.822 Penumpang

KAI Daop 1-Pemkot Sukabumi Bersatu Percepat Jalur Ganda Bogor-Bandung dan Tata Kawasan Stasiun

Angkut 37,4 Juta Ton Batu Bara, KAI Jaga Ketahanan Energi untuk 158 Juta Penduduk Jawa dan Bali

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

KA Makassar–Parepare Layani Lebih dari 204 Ribu Pelanggan Sepanjang Januari–Agustus

10 Stasiun Jadi Favorit Keberangkatan Pengguna Kereta Long Weekend Maulid Nabi
