Yurianto Sebut Masa Inkubasi Virus Corona di Indonesia 5- 6 Hari
Jumat, 10 April 2020 -
MerahPutih.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyebut, massa inkubasi virus corona di Indonesia berkisar antara 5 sampai 6 hari. Menurutnya, angka itu diperoleh dari hasil evaluasi terkait penambahan jumlah kasus yang ada di Indonesia.
Padahal, sejumlah penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, meyakini bahwa masa inkubasi virus corona adalah 2 hingga 14 hari.
Baca Juga:
"Data yang kita miliki bahwa rata-rata massa inkubasi yang terjadi di negara kita adalah pada kisaran antara 5 sampai 6 hari," kata Yuri, dalam konfrensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (10/4).
Dengan demikian, Yuri menilai, kasus positif COVID-19 yang ditemukan pada hari ini, merupakan pasien yang sudah terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok itu antara 5 hingga 6 hari yang lalu.
"Oleh karena itu, gambaran penambahan kasus hari demi hari itu adalah merepresentasikan apa yang terjadi di 5 hingga 6 hari yang lalu," ungkapnya.

Kendati menemukan kasus baru setiap hari, Yuri menegaskan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan proses penularan virus tersebut dengan melakukan physical distancing. Namun, kebijakan tersebut tidak dipatuhi oleh masyarakat.
"Artinya bahwa kegiatan physical distancing yang kemudian dalam implementasinya diwujudkan umtuk tetap tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan melaksanakan ibadah dari rumah, tidak sepenuhnya bisa dilaksanakan dengan baik. Karena itu, penularan di luar masih saja terjadi," kata Yuri.
Baca Juga:
Update COVID-19 Indonesia: 3.512 Kasus Positif, 283 Sembuh, 306 Meninggal
Menurut Yuri, ketidak patuhan masyarakat dalam menjalankan physical distancing itu yang mendasari pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Ia pun mempersilakan pemerintah daerah untuk mengajukan penetapan itu kepada pemerintah pusat.
"Hakikat dari kegiatan PSBB sebenarnya untuk menegaskan kembali tentang pembatasan aktivitas sosial, orang per orang yang sangat memungkinkan terjadinya penularan kasus ini dari seseorang positif COVID-19 kepada seseorang yang sangat rentan," tutup Yuri. (Pon)
Baca Juga: