Waspadai Serangan Jantung saat Libur Natal dan Tahun Baru

Kamis, 27 Desember 2018 - Ikhsan Aryo Digdo

SERANGAN jantung di musim liburan kedengarannya memang agak mengerikan. Namun, memang benar, libur Natal dan Tahhun Baru bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Seperti dilansir laman Men's Health, sebuah studi kuat Swedia baru yang diterbitkan dalam British Medical Journal menyebut serangan jantung meningkat 15% lebih tinggi daripada hari biasa pada hari Natal.

Sementara itu, pada Tahun Baru, risiko serangan jantung meningkat 20%. Studi tersebut melacak lebih dari 283 ribu kasus serangan jantung antara 1998 dan 2013. Lalu kenapa di musim liburan kamu lebih berisiko terkena serangan jantung?

1. Penyebab utamanya stres

Liburan bisa membuat stres karena perjalanan. (Foto: Pexels/Nathan Cowley)

Bagaimana bisa liburan justru membuat stres? Dokter spesialis jantung mengakui stres memang menjadi penyebab utama meningkatnya risiko serangan jantung. Bahkan risiko serangan jantung dapat meningkat dalam skala nasional.

Contohnya, serangan jantung meningkat di Jerman ketika Jerman bermain di Piala Dunia. Banyak warga Jerman yang tegang dalam mendukung tim kesayangan mereka berlaga di kompetisi tertinggi sepak bola dunia. "Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa segala peristiwa stres yang terjadi pada skala nasional meningkatkan risiko serangan jantung," tutur Christopher Kelly, M., ahli jantung di Columbia University Medical Center.

Lalu, kenapa liburan bisa menjadi aktivitas yang menyebabkan stres?

Ibarat seperti naik pesawat, kamu bisa mengalami 'jet lag' karena perjalanan menggunakan moda transportasi darat. Perjalanan berjam-jam yang kamu lalui dapat membuat kamu setres. Meskipun ganjarannya nanti ialah bersenang-senang.

2. Terlalu banyak minum beralkohol meningkatkan risiko penyakit jantung

Jantung akan berdegup kencang. (Foto: Pexels/Tembela Bohle)

Yang namanya sedang berlibur, tentu kamu akan sering minum beralkohol. Terlalu berlebihan mengonsumsi minuman dapat berdampak buruk untuk jantung kamu.

Hasilnya, kata Kelly, detak jantung akan menjadi enggak teratur. Hal itu akan menyebabkan pembekuan darah dan komplikasi jantung lainnya. Kamu akan merasa jantungmu berdegup sangat kencang dan terasa seperti kehabisan napas.

3. Melanggar diet saat liburan enggak masalah asal diatur

Enggak masalah asal porsi makanan yang dilanggar dalam ukuran sedang. (Foto: Pexels/Pixabay)

Makanan yang berlemak apalagi berminyak bisa memicu penyakit jantung. Tentu saat liburan kamu agak sulit mengatur pola makan, meskipun kamu sedang diet. Menurut Kelly, enggak ada salahnya melanggar diet saat liburan. Asalkan porsi makanan yang dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Selain itu, ia juga mengingatkan, kalau timbul rasa sesak napas mendadak yang tidak reda, segera cek kesehatan kamu ke dokter. Terutama bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit serius seperti diabetes dan bagi kamu yang perokok. "Siapa pun yang memiliki gejala ini, perlu bergegas dan mencari pertolongan medis," kata Kelly. (ikh)

Baca juga: Makan Tiga Cokelat Batangan Setiap Bulan Bisa Cegah Gagal Jantung

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan