Warner Musik Berpendapatan USD1,4 miliar Hasil Album Ed Sheeran dan Jack Harlow
Rabu, 10 Mei 2023 -
WARNER Music Group (WMG) melaporkan pendapatan kuartalan tumbuh 1,7% menjadi USD1,4 miliar
(Rp20.658.400.000.000). Ini karena pendapatan yang kuat dari divisi penerbitan musiknya membantu mengimbangi kuartal pendapatan yang lambat untuk rilis musik rekaman.
WMG, label besar ketiga industri musik, melaporkan pendapatan dari divisi rekaman musiknya sebesar USD1,143 miliar (Rp16.866.108.000.000) untuk kuartal fiskal kedua yang berakhir 31 Maret. Pendspatan yang menurun dibandingkan dengan USD1,147 miliar (Rp16.925.132.000.000) pada kuartal tahun lalu. Pendapatan streaming pada kuartal tersebut turun 0,4% karena rilis yang lebih sedikit dan penurunan pendapatan yang didukung iklan karena ketidakpastian ekonomi makro.
Baca Juga:
Sebaliknya, pendapatan penerbitan musik naik 12% menjadi USD257 juta (Rp3.792.292.000.000) dari USD230 juta (Rp3.393.880.000.000) tahun lalu. “Sementara penerbitan kami adalah yang terbaik di kelasnya, kami berkinerja buruk dalam rekaman musik,” kata Robert Kyncl, chief executive officer, melansir laman Billboard.
Eksekutif WMG tersebut telah mengatakan sepanjang tahun fiskal ini bahwa rilis utama label tahun ini
akan datang pada paruh kedua. Mereka menekankan bahwa sudah melihat peningkatan dengan rilis akhir April Jackman (Jack Harlow), Drive (Tïesto), dan Subtract (Ed Sheeran), dirilis pada awal Mei.
Baca Juga:
Menangi Gugatan Hak Cipta, Ed Sheeran Konser Dadakan di Jalan
"Rangkaian rilis kami sedikit lebih ringan di dua kuartal pertama tahun ini dan akan ditimbang ke (kuartal
ketiga) dan (kuartal keempat)," ungkap direktur keuangan Warner Eric Levin, menandai rilis yang diharapkan
dari Dua Lipa pada soundtrack film Barbie.
“Kami benar-benar berharap ini dapat meningkatkan hasil kami dalam rekaman streaming musik di paruh kedua tahun ini,” tambah Levin.
Laba bersih WMG adalah USD37 juta (Rp545.972.000.000) kuartal ini, turun 60% dari USD92 juta (RP1357.552.000.000) satu tahun lalu, terutama didorong oleh dampak negatif dari fluktuasi mata uang pada hutang perusahaan dalam denominasi Euro. Laba bersih yang disesuaikan naik 5% menjadi USD116 juta (Rp1.711.696.000.000) dari USD111 juta (Rp1.637.916.000.000) tahun lalu. (dgs)
Baca Juga:
