Video: Suasana Panik Jelang Longsor Karangkobar
Sabtu, 20 Desember 2014 -
MerahPutih Nasional- Sudah sepekan lebih bencana longsor di dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah terjadi. Dalam bencana longsor yang terjadi pada tanggal 12 Desember lalu, puluhan orang tewas tertimbun material tanah.
Dalam video amatir detik-detik longaor di Banjarnegara yang diunggah akun Intan Aja digambarkan suasana panik dari penduduk sekitar menjelang insiden naas tersebut.
Dalam video berdurasi 1 menit 49 detik itu terdengar jelas teriakan dan keriuhan para warga. Teriakan cukup keras terdengar dari seorang ibu yang menyebut nama Tuhan "La ilaha ila allah," begitu teriakan histeris dari video amatir.
Bukan hanya itu, teriakan lain terdengar dari seorang warga yang memerintahkan kepada para korban longsur untuk naik dan mencari tempat yang lebih tinggi.
"Minggir-minggir, manjat bae manjat," katanya dengan nada keras dan tegang.
Suasana panik masih menyelimuti dusun Jemblung. Teriakan lain juga terdengar dari seorang ibu yang menyeru kepada seorang anak bernama Slamet untuk pergi menjauh dan menghindari longsoran tanah tersebut
"Slamet, Slamet, Slamet," teriaknya dengan penuh histeris dan ratap cemas mendalam.
Hingga kini Video Amatir Detik-Detik Tanah Longsor di Banjarnegara sudah dilihat oleh 573. 768 pengunjung. Video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 13 Desember 2014.
Di tepi lain Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya kepada redasi mengatakan, hingga kini total jenazah yang berhasil ditemukan sebanyak 97 jiwa.
"Pencarian jenazah akan dihentikan pada tanggal 21 Desember mendatang," kata Sutopo, Sabtu (20/12).
Dosen di Universitas Pertahanan itu menambahkan status tanggap darurat akan diperpanjang selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 22 Desember 2014 hingga 4 Januari 2014.
"Saat ini pengorganisasian posko dan koordinasi tim operasi telah dilaksanakan dengan baik. Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi juga terus dilakukan," demikian Sutopo.