'Turning Red' Laku Keras Pada Penayangan Perdana
Selasa, 22 Maret 2022 -
FILM animasi Turning Red baru saja rilis pekan lalu di Disney+ Hotstar. Film kolaborasi Disney dan Pixar ini menjadi penayangan perdana terbesar di Disney+ secara global saat ini. Berbeda dengan kebanyakan film Disney and Pixar sebelumnya, Turning Red berlatar dunia nyata dan menghadirkan tampilan karakter yang lebih ekspresif terinspirasi dari gaya anime.
Film ini menyoroti kisah Meilin Lee, seorang gadis berusia 13 tahun yang harus menghadapi perubahan besar saat memasuki dunia remaja. Ia berubah menjadi panda merah setiap kali marah.
Baca Juga:
Film animasi yang dibuat oleh Domee Shi ini menyajikan kisah yang dekat dengan banyak orang. Mulai dari perdebatan dengan orang tua, geng di sekolah, hingga mengidolakan boyband idola.
Turning Red menjadi salah satu film Disney and Pixar yang paling menarik karena penuh detail menarik dan tak terduga. Berikut beberapa alasan film ini begitu populer meski baru sepekan penayangan.
1. Menggunakan hampir 200 ribu titik simulasi gerakan

Mulai dari helaian rambut, bantal dan rambut yang bersentuhan, hingga gerakan-gerakan lain dilakukan tiap karakter terasa lebih halus dan natural karena ada lebih dari 180 ribu titik simulasi yang dibuat oleh tim produksi. Jumlah titik ini memastikan visual dan pergerakan animasi dari tiap adegan, bahkan hingga gerakan-gerakan kecil pun memiliki pergerakan yang mulus.
2. Film di dalam film

Dalam Turning Red, terdapat adegan Mei dan ibunya, Ming menyaksikan drama serial di televisi yang berjudul Jade Palace Diaries. Menariknya, tim produksi secara khusus menulis naskah sepanjang dua lembar untuk drama serial Jade Palace Diaries meskipun yang ditampilkan dalam film hanya beberapa cuplikan saja.
Dalam tayangan tersebut para penonton juga dapat melihat logo di TV yang berbentuk seperti Bao, karakter dumpling dari film pendek Pixar karya Domee Shi yang memenangkan piala Oscar.
Baca Juga:
3. Sentuhan personal

Pandemi membuat tim animasi film Disney and Pixar’s Turning Red bekerja dari rumah. Proses animasi film ini dikerjakan dari berbagai tempat, seperti rumah masa kecil para kreator, di ruang keluarga, garasi, bahkan kamar anak kreator. Meski dikerjakan dari rumah masing-masing, namun hasil kerja keras para tim animasi membuat film ini tetap hangat dan dekat dengan para penggemar.
4. Tampilan spesial para karakter

Tim produksi membuat tampilan unik untuk setiap karakter yang dapat mempermudah para penonton untuk mengenal mereka. Para animator menampilkan kawat gigi Miriam sebanyak mungkin, alis Abby yang selalu terlihat marah bahkan saat ia senang, dan kelopak mata Priya tidak pernah bergerak agar ia selalu terlihat tenang. (avia)
Baca Juga: