Tulus hingga Titi DJ akan Meriahkan IDGAF 2022

SEPERTI festival musik pada umumnya, I Don't Give A Fest (IDGAF) menyuguhkan penampilan musik dari berbagai genre untuk penikmat musik. Adapun beberapa suguhan musik yang akan disajikan seperti Crossover, Big Hop, Back to 2000's, Irama Kotak Suara Specials, Spesical Show, Supergroups, Sad As Fest, dan Special Virtual Show.

IDGAF 2022 akan digelar pada 14-22 Mei oleh Pophariini. Sebuah konsep multiplatform streaming yang diusung selama delapan hari dan dapat disaksikan melalui pophariini.com, RCTI+, dan Cultura. Selain itu, akan ada pula beberapa aksi dari beberapa penampil yang juga dapat dihadiri secara langsung.

"IDGAF tahun ini membawa konsep terbaiknya yaitu aksi dari pendatang baru dan nama-nama besar yang bersatu dalam satu festival. Bukan cuma memberikan asjian kolaborasi tapi panggung juga diciptakan oleh tim yang berpengalaman di bidangnya," kata Widi Puradiredja selaku perwakilan Pophariini dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Jumat (13/5).

Baca juga:

Kolaborasi Apik Isyana Sarasvati x Deadsquad Jadi Terobosan Epik

Widi menambahkan bahwa akan ada pula band yang tampil dan membawakan lagu yang mungkin jarang dimainkan. Festival ini juga kian terasa spesial dengan adanya momen perilisan materi terbaru dari sejumlah band yang akan tampil.

Adapun sejumlah kolaborasi yang dimaksud seperti Crossover akan menghadirkan Raisa, Dipha Barus, MALIQ & D'Essentials, D'MASIV, Burgerkill, dan Indra Lesmana. Sebuah kolaborasi musisi lintas generasi yang dijamin bakal bikin penontonnya seolah kembali ke beberapa masa yang lalu.

Sementara Big Hop akan membawa bendera hip hop yang menghadirkan Iwa K, Laze, Mario Zwinkle, BAP., Andra Ramadhan, DJ Domdom, dan Jordy and The Standstill Horns.

Kemudian, ada pula panggung yang patut dinanti seperti Back to 2000's yang akan menampilkan tontonan musik secara langsung. Dengan beberapa penampil seperti SORE di M Bloc Space, Sajama Cut, dan rumahsakit yang akan turut memeriahkan festival di Antasore Japanese Dining pada 14 Mei 2022.

Baca juga:

Beda Hajatan Musik, Beda Pula Outfitnya

Sementara pada keesokan harinya, Pophariini juga telah menyiapkan dua band kenamaan yaitu The Adams dan Pure Saturday yang akan meramaikan panggung di Lucy in the Sky SCBD. Kamu bisa menikmati suguhan musik yang seru sambil menikmati indahnya pemandangan Kota Jakarta.

Kemudian, sesuai namanya Irama Kotak Suara Specials akan menjadi suguhan spesial dari IDGAF. Karena untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, mereka akan membawa single bersama produsernya dan membawa materi sendiri. Penampil yang dijadwalkan tampil di antaranya Bilal Indrajaya dan Laleilmanino, Jon Kastella dan Rekti Yoewono, serta Gavendri dan Endah N Rhesa.

Pada penampilannya nanti, Jon Kastella akan menyuguhkan tiga buah lagu yaitu Tamasya Kota, Maka, dan Pengantar Bambu. Dirinya mengaku senang dapat bertemu kembali secara langsung dan tampil bersama Rekti Yoewono, sebagai produser lagu Pengantar Bambu.

Ada pula suguhan Special Show yang diisi Titi DJ, Tulus, Kunto Aji, dan Sal Priadi. Khusus penampilan HIVI!, akan disatukan dengan aksi SORE yang akan digelar di M Bloc Space. Sebagai bocoran Titi DJ, akan membawakan single terbaru yang sudah dirilis pada Maret 2022 lalu. Begitu pula Tulus yang akan menampilkan sejumlah materi terbarunya dari album Manusia.

Baca juga:

Kangen Nge-Gigs? Berikut Hajatan Musik Paling Ditunggu Sepanjang 2022

Pada sesi Supergroups, masing-masing band yang tampil dihuni oleh musisi yang juga punya karir solo seperti Barasuara, Metalican, The Swinging Terror, dan Bongabonga.

Suguhan berikutnya yaitu Sad As Fest, di mana IDGAF akan menghadirkan band-band dari luar Jakarta seperti Themilo (Bandung), Murphy Radio (Samarinda), Texpack (Bogor), dan Beeswax (Malang).

Terakhir adalah Special Visual Show yang akan dimeriahkan oleh .Feast dan Avhath. Mereka masing-masing akan memamerkan visual yang sesuai dengan lagu-lagu yang dimainkan. Kamu bisa cek akun Instagram @idontgiveafest untuk informasi lebih lanjut. (waf)

Baca juga:

Layanan Streaming Musik Menyelamatkan Industri Musik