Travel in Style, Gaya Pelesir Ratu Elizabeth II
Senin, 19 September 2022 -
DALAM sejarah monarki Inggris, Ratu Elizabeth II merupakan yang paling sering bepergian. Dikenal sebagai ’Ratu Jutaan Mil,’ penguasa Inggris selama 70 tahun itu telah mengunjungi 117 negara dunia, dengan jarak tempuh tak kurang dari 1 juta mil. Jarak itu, seperti dilansir Conde Nast Traveller, setara 42 kali perjalanan mengelilingi bumi.
Ketika naik takhta di 1952, sang Ratu sedang berpelesir di Kenya. Itulah perjalanan pertamanya sebagai Ratu Inggris. Sementara itu, perjalanan ke Malta bersama sang suami, Pangeran Philip, pada 2015, merupakan pelesir terakhir ke luar Inggris. Itu menjadi cara manis menutup kisah perjalanannya luar negerinya, mengingat pasangan yang menikah pada 1947 itu menghabiskan masa awal pernikahan di Malta. Jadi ya, itu seperti mengenang kembali masa kehidupan normal sebelum menjadi ratu.
BACA JUGA:
Kisah Dua Utusan Indonesia Hadiri Penobatan Ratu Elizabeth II
Di awal masa pemerintahannya, Ratu harus bekerja ekstra untuk membangun kepercayaan publik kepada monarki Inggris. Ia menggelar kunjungan panjang ke berbagai negara persemakmuran pada November 1953, saat banyak wilayah yang tadinya masuk ke Inggris telah merdeka. India salah satunya. Ratu Elizabeth II mengunjungi Australia dan Selandia Baru. Ia menjadi pemimpin pertama monarki yang mengunjungi ’Negeri Kangguru’. Diperkirakan, sepertiga populasi Australia tumpah untuk melihatnya secara langsung.

Sebagai pelancong nan aktif, Ratu punya maskapai terbang sendiri. Namanya The Queen’s Flight. Maskapai itu dibubarkan pada 1995. Tak hanya menerbangkan Ratu ke berbagai belahan dunia, maskapai tersebut juga jadi tempat pelatihan terbang bagi anggota keluarga kerajaan, salah satunya Pangeran Philip yang menerima lisensi pilot komerisal pada 1959.
BACA JUGA:
Koleksi Mobil Ratu Elizabeth II, Pabrikan Inggris Jadi Favorit
Memilih perjalanan ramah lingkungan

Perjalanan ke Malta pada 2015 menandai penerbangan kali terakhir sang Ratu. Kala pertemuan G7 di Cornwall pada 2021, sang Ratu lebih memilih bepergian menaiki Royal Train, alih-alih pergi bersama Boris Johnson, yang kala itu menjabat perdana menteri. Johnson pergi menggunakan penerbangan pesawat terbang privat selama 20 menit.
Tak hanya itu, Ratu Elizabeth II acap terlihat berkendara dalam mobil hibrida Range Rover. Dalam koleksi kendaraannya, sang Ratu memiliki Renault Twizy, BMW i3, dan BMW hybrid 7-series. Ia juga memiliki mobil elektrik nan ranah lingkungan dari Nissan. Van itu digunakan tim kebun Istana Buckingham.
Namun, dari semua moda transportasi, sang Ratu amat menggemari berpelesir dengan yacht. Royal Yacht Britannia ialah favorit ratu. Ia dan suami menghabiskan banyak waktu di kapal yang dibangun dengan detail kayu mahogani itu dibuat dengan kenyamanan sebuah rumah. Brittania melayani Ratu selama 40 tahun hingga dipensiunkan pada 1997. Kala itu, Ratu meneteskan air mata di depan publik. Yacht yang kini ada di Edinburgh itu menarik 300 ribu wisatawan tiap tahun.
Fesyen berwarna dan versatile

Sebagai ratu, Elizabeth II punya gaya fesyen mengagumkan. Ia mengenakan baju-baju yang dibuat khusus untuknya dan disesuaikan dengan kultur. Saat bepergian, sang Ratu membawa setidaknya tiga outfit untuk satu hari. Setiap outfit diberi nomor kemudian dikemas dalam lemari beroda. Dari semua pakaian yang disiapkan, sang Ratu selalu membawa satu pakaian serbahitam. Untuk berjaga-jaga.
Pilihan untuk selalu pakaian serbahitam itu dipelajarinya ketika sang ayah meninggal dunia. Ketika kabar duka datang, ia tengah berlibur di Kenya. Jadi ketika dipanggil pulang untuk pemakaman ayah, ia hanya memiliki gaun bunga-bunga. Demi menyesuaikan dengan suasana duka, sang Ratu menunggu di landasan pacu di London sampai pakaian serbahitam dibawakan kepadanya.
Saat tak diharuskan mengenakan outfit serbahitam, sang Ratu acap muncul dalam tampilan nan cerah. Itu merupakan suatu hal yang disengaja. Meskipun telah memasuki usia senja, Ratu Elizabeth II masih terlihat memesona di baju-baju berwarna cerah. Membuatnya menonjol, bersinar.
Demi penampilan tanpa cela sang Ratu, dresser senior Angela Kelly akan datang lebih awal ke lokasi yang akan didatangi Ratu. Kelly akan memastikan outfit yang dipilih tidak bertabrakan dengan backdrop. Selain itu, demi menghindari malafungsi outfit, pemberat khusus dipasang di setiap keliman rok dan gaun sang Ratu. Dengan begitu, tak ada angin kencang yang bisa mengganggunya.(dwi)
>BACA JUGA: >Menilik Koleksi Jam Tangan Mewah Ratu Elizabeth II >