Tips Atur Keuangan Bila Terjadi Resesi
Rabu, 04 Januari 2023 -
KATA resesi sering terdengar dalam dalam beberapa bulan ke belakang. Menyusul prediksi para ekonom tentang keadaan ekonomi global pada 2023. Mereka mewanti-wanti tahun 2023 akan menjadi tahun sulit dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun baru akan menjadi lebih sulit daripada tahun yang kita tinggalkan," kata Kristalina Georgieva, direktur pelaksana IMF dalam program berita Minggu pagi CBS Face the Nation pada Minggu (1/1).
Meski begitu, ekonom dalam negeri masih memprediksi Indonesia relatif aman. Demikian pernyataan Antonius Tan, Kepala Kanal digital di Sequis, seperti dikutip Antara (3/1). Meski begitu, tak ada salahnya masyarakat mempersiapkan diri terhadap resesi.
Baca juga:

“Tindakan bijaksana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mulai mengatur keuangan dengan bijak. Mulailah dari hal kecil agar kelak terbiasa pada hal-hal yang besar,” ucap Tan dalam keterangan resminya.
Terdapat enam hal yang perlu disiapkan supaya tak menimbulkan kekhawatiran berlebihan bila benar terjadi resesi.
1. Skala Prioritas
Skala prioritas diperlukan supaya arus kas sehat. Buatlah daftar kebutuhan dari yang penting dan harus didahulukan. Misalnya dengan kategori 'penting, tapi masih bisa ditunda', 'penting dan bisa ditunda' dan 'tidak penting' serta 'tidak harus dipenuhi'.
Terbiasa membuat skala prioritas akan memungkinkan seseorang menerapkan hidup hemat. Membuat skala prioritas juga bisa membantu gaji tidak cepat habis ketika masih di pertengahan bulan.
2. Jaga Penghasilan
Resesi sering dibarengi dengan peningkatan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga penting untuk mempertahankan kekuatan finansial supaya kebutuhan pokok tetap terpenuhi.
Pertimbangkan mencari pekerjaan tambahan, tentu yang tidak mengganggu pekerjaan utama, supaya penghasilan bisa bertambah.
Baca juga:

3. Belanja Sesuai Kebutuhan
Beli barang sesuai dengan kebutuhan, gunakan skala prioritas yang sudah dibuat sebelumnya supaya kebutuhan primer terpenuhi.
“Belanja harus tetap dilakukan masyarakat karena konsumsi masyarakat penting bagi perputaran roda perekonomian nasional agar dapat terus produktif. Agar pendapatan tidak tergerus untuk belanja tapi tetap bisa mendukung kebutuhan pokok dan yang penting-penting dahulu,” jelas Tan.
4. Dana Darurat
Ini menjadi instrumen penting ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika sudah terbiasa membuat dana darurat, pertimbangkan untuk memperbesar jumlahnya. Rumus dana darurat adalah tiga kali dari pengeluaran bulanan bagi lajang. Sementara bagi yang sudah berkeluarga, enam kali pengeluaran bulanan.
5. Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Bila sudah bijak mengatur pengeluaran dan berbelanja berdasarkan skala proritas, mungkin masih tersedia dana untuk asuransi. Asuransi yang perlu dimiliki antara lain adalah kesehatan dan jiwa.
6. Investasi
Bila sudah memiliki dana darurat, tabungan dan asuransi adalah langkah yang baik untuk mengembangkan aset yang ada dengan berinvestasi. Investasi berguna untuk menjaga nilai aset yang belum tentu sama pada tahun-tahun mendatang karena inflasi. (far)
Baca juga: