Terapi Musik Memberikan Manfaat yang Luas
Selasa, 22 Februari 2022 -
PADA awal terapi musik berlangsung, ahli terapi akan melakukan beberapa tes. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan teknik terapi yang akan diberikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasiennya.
Salah satu pendekatannya adalah dengan menciptakan musik. Terapis akan improvisasi pada instrumen seperti genderang, piano, gitar, atau lonceng.
Baca Juga:
Dikutip dari Psychology Today, pada terapi musik, sang terapis akan mencoba memancing memori dan emosi pada pasien. Musik sarat mengandung kenangan, maka hal tersebut membuat si pasien akan bisa membahas dan mengungkapkan pengalaman itu.
Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang akan didapatkan ketika seseorang mengikuti terapi musik,
yaitu:
Menghilangkan rasa cemas dan pikiran mengganjal

Telah dilakukan penelitian pada seseorang yang akan melakukan sebuah operasi. Orang yang mendengarkan musik praoperasi memiliki tingkat kecemasan lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.
Begitu pula pada pasien pasca operasi. Orang yang kembali mendengarkan musik cenderung akan lebih merasakan nyaman tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit, dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.
Musik dapat mempercepat proses penyembuhan

Mendengarkan musik, bernyanyi atau bersenandung dapat meningkatkan kemampuan fisik, psikologis, emosi dan kognitif pada seseorang.
Hal inilah yang membuat musik sering dijadikan metode penyembuhan, karena musik mempercepat proses proses penyembuhan dari penyakit tertentu.
Musik membantu memulihkan kemampuan berbicara

Terapi ini dianjurkan untuk beberapa jenis penyakit yang menyerang fungsi otak kiri, seperti stroke atau trauma cedera otak.
Efek samping terapi kanker dapat berkurang dengan terapi musik

Pada saat mendengarkan musik disinyalir dapat mengurangi kecemasan pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi dan radioterapi. Bukan hanya itu, terapi musik pun dapat mengurangi mual dan muntah.
Memaksimalkan daya ingat dan membangkitkan memori

Untuk penderita demensia, terapi musik dapat memaksimalkan daya ingat sehingga dapat membangkitkan memori. Mendengarakan musik lawas sangat dianjurkan.
Selain itu, terapi ini dapat mengurangi agitasi, membantu komunikasi dan meningkatkan kordinasi fisik para penderita demensia.
Baca Juga:
Hilangkan rasa nyeri

Untuk para penderita penyakit arthritis, terapi musik bukan hanya akan mempengaruhi mental dan fisiknya saja. Terapi ini bermanfaat untuk mengurangi persepsi nyeri, meningkatkan kemampuan mengontrol rasa nyeri dan mengurangi jumlah obat yang harus dikonsumsi.
Semua latihan terapi musik ini untuk menjelajahi komponen-komponen psikologis, kekeluargaan, sosial, budaya, dan rohani dari dunia batin seseorang. Praktik terapi ini tidak berfokus pada keterampilan teknis tetapi menggunakan musik sebagai alat untuk refleksi dan komunikasi.
Terapi musik dapat dilakukan oleh semua umur, bahkan bagi mereka yang buta irama (tone deaf), menderita kelainan mental, atau terlihat sehat. Terapi musik ini akan menyentuh semua aspek dalam pikiran kita yang kemudian akan memengaruhi cara kerja tubuh, otak, hingga perilaku.
Meski demikian, kegiatan terapi musik bagi satu orang mungkin berbeda dengan lainnya. Namun, pada dasarnya ada dua jenis terapi musik yang biasa dilakukan, yakni:
Terapi kreatif
Dalam terapi ini, terapis meminta pasiennya untuk aktif membuat atau memproduksi musik. Dalam terapi ini, pasiennya akan diminta untuk membuat lagu, mengaransemen musik, atau memainkan alat musik.
Terapi reseptif
Pada terapi ini, terapis mengenalkan pengalaman bermusik pada pasiennya dengan tujuan relaksasi, salah satunya dengan mendengarkan musik.Dalam terapi reseptif, seseorang juga bisa diajak untuk mendiskusikan perasaan, ide, atau pemikiran mengenai musik tertentu.
Salah satu hal dasar yang membedakan terapi musik dengan sekedar kegiatan bermusik adalah terapis yang mendampingi.
Terapis ini merupakan orang yang sudah tersertifikasi untuk melakukan terapi musik. Ahli terapi harus lulus ujian sertifikasi dewan. Dewan sertifikasi untuk terapis musik memberi para praktisi sertifikat credential MT-BC (dewan terapi musik bersertifikat).
Pengetahuan ini dibutuhkan sehingga ia mengetahui musik yang dapat menstimulasi kesehatan jiwa dalam diri seseorang. Terapis harus dapat menentukan musik yang bisa dipakai dalam sesi terapi musik, misalnya musik dengan tempo cepat untuk merangsang memori atau musik relaksasi untuk membantu meditasi. (DGS)
Baca Juga:
Memilih Gitar yang Tepat Bagi Pemula, Pentingkan Kualitas Suara