Telan 7 Kekalahan Beruntun, Sang Pelatih Nilai Persijap Tim yang Buruk di Super League

Jumat, 21 November 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos menilai timnya sebagai tim yang buruk di Super League 2025/2026. Itu disampaikan setelah kekalahan 1-2 dari Semen Padang di kandang, Stadion Gelora Bumi Kartini pada pekan 13, Kamis (20/11).

Persijap kalah setelah bermain 10 orang sejak menit 24. Persijap tertinggal lebih dahulu lewat gol Pedro Matos pada menit 27 sebelum menyamakan kedudukan menit 44 melalui Sudi Abdallah. Kekalahan dipastikan lewat gol Armando Oropa pada menit 66.

Bagi Persijap, itu merupakan kekalahan ketujuh secara beruntun.

Hasil ini juga membuat tim asuhan pelatih Mario Lemos tak berhasil menambah poin sekaligus memperbaiki posisi di papan klasemen sementara.

Persijap masih terpaku di peringkat ke-16 dari 18 tim alias masih ada di zona merah dengan koleksi delapan poin.

Baca juga:

Klasemen Super League 2025/2026: Semen Padang Tinggalkan Dasar Usai Kalahkan Persijap 2-1

“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelum pertandingan, kalau kita dapat kartu merah di menit awal pertandingan, ini akan membuat kita sulit. Ini memperkecil peluang kita untuk dapat memenangkan laga,” kata pelatih Persijap, Mario Lemos.

“Jujur saja bahwa kita bukan tim yang bagus di Super League. Ditambah lagi main dengan 10 orang, ini sangat sulit. Sebelum laga kita sudah bicara agar pemain tidak berlebihan untuk menghindari kartu,” dia menambahkan.

Mengenai sejumlah peluang emas yang sebenarnya dimiliki oleh Persijap namun gagal dimaksimalkan jadi gol, Mario Lemos memberikan jawabannya.

“Beberapa dari pemain kita memang terbentur masalah kualitas. Kita tidak bisa memaksakan kualitas pemain untuk di level berbeda. Kesalahan mendasar selalu terjadi di pertandingan. Sebenarnya kasian juga dipaksa menaikan level, padahal mereka belum bisa di level ini. Bahkan kalaupun kita punya kualitas, tetap saja sulit jika harus main dengan 10 orang,” dia menegaskan.

Pelatih asal Portugal itu juga menyoroti peluang yang dikreasikan Semen Padang. “Lawan mungkin hanya punya dua kesempatan shoot on goal, namun berhasil. Sedangkan kita punya banyak peluang, tapi terbuang. Ini masalah kualitas,” dia menegaskan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan