Tari Kolosal Gandrung Sewu Banyuwangi di HUT Korpri

Selasa, 01 Desember 2015 - Widi Hatmoko

MerahPutih Budaya - Sejumlah penari menampilkan Tarian Gandrung Sewu Banyuwangi dengan tema bekerja membangun bangsa saat peringatan HUT ke-44 Korpri di lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/11).

Tarian Gandrung Sewu Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat Banyuwangi setiap habis panen. Tari Gandrung merupakan budaya dan kesenian asli yang lahir serta berkembang di Banyuwangi dan memiliki sejarah yang panjang.

Gandrung sedirberasal dari bahasa Banyuwangi yang berarti suka atau tergila-gila. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).

Kesenian gandrung Banyuwangi masih tegar dalam menghadapi gempuran arus globalisasi, yang dipopulerkan melalui media elektronik dan media cetak. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun bahkan mulai mewajibkan setiap siswanya dari SD hingga SMA untuk mengikuti ekstrakurikuler kesenian Banyuwangi.

Sejak Desember 2000, Tari Gandrung resmi menjadi maskot pariwisata Banyuwangi yang disusul pematungan gandrung terpajang di berbagai sudut kota dan desa. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memprakarsai promosi gandrung untuk dipentaskan di beberapa tempat seperti Surabaya , Jakarta , Hongkong, dan beberapa kota di Amerika Serikat.

 

BACA JUGA:

  1. Mengenal Tradisi Manten Tembakau di Magelang
  2. Apa Itu Ritual Cuci Kampung?
  3. Kain Ulos Terpanjang Meriahkan Festival Danau Toba 2015
  4. Warga Tulungagung Berebut Tumpeng Raksasa di Ritual Bersih Nagari
  5. Mengenal Kudu Leumpang, Kesenian Wayang Sukuraga

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan