Tampil Slay dengan Cosplay

Rabu, 06 Desember 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

ANIME salah satu produk budaya populer Jepang menginvasi berbagai aspek hiburan dan gaya hidup. Mulai dari musik, gim, film, dan tak lupa fesyen.

Pengaruh anime terhadap mode dan fesyen cukup kuat, penggemarnya berupaya tampil mirip dengan karakter anime favorit mereka.

Dimulai dari kecintaan penggemar terhadap gaya berpakaian ala karakter anime favorit, hingga berkembang menjadi sebuah fenomena yang kini kita kenal sebagai cosplay (costume play).

Menilik dua kata pembentuk cosplay, istilah ini bisa didefinisikan sebagai permainan kostum. Artinya, si pemakai kostum berpakaian semirip mungkin dengan satu karakter tertentu. Di Indonesia, cosplay akrab dengan permainan kostum ala karakter anime.

Diungkapkan laman Cosplayer Indonesia, fenomena cosplay bukan barang baru. Ia sudah datang ke Tanah Air sejak hampir 30 tahun lalu, atau pertengahan 1990-an.

Periode itu adalah periode yang sama saat stasiun televisi swasta Tanah Air mulai menayangkan serial anime asal Jepang.

Masih pada dekade yang sama, invasi manga atau komik asal Jepang juga menumbuhkan berbagai komunitas pencinta budaya populer Jepang di Indonesia. Namun, cosplay saat itu memang belum populer, bahkan dianggap sebagai hobi yang 'aneh' bagi banyak orang.

Baca juga:

Belajar Bahasa Jepang lewat Budaya Pop

Awal tahun 2000-an bisa dikatakan menjadi titik awal kemajuan atau perkembangan cosplay di Indonesia, terutama sejak pecahnya Reformasi pada 1998. Saat itu, industri penyiaran mulai berkembang, yang diikuti dengan kian bervariasinya siaran hiburan di televisi swasta nasional.

Saat itu, budaya pop Jepang merupakan salah satu yang paling maju di dunia, setidaknya di Indonesia, dan disambut dengan kehadiran siaran-siaran anime, tokusatsu, dan tayangan bernuansa Jepang lainnya, terutama setiap hari Minggu pada pagi hari.

Siaran-siaran bernuansa Jepang itu beroleh rating tinggi dan perhatian besar dari penonton setia di rumah.

Akhirnya, banyak stasiun televisi swasta yang berlomba menyajikan tayangan-tayangan bernuansa Jepang lainnya, dan saat itu anime menjadi salah satu yang paling kerap ditayangkan.

Berangkat dari sana, penggemar anime menjadi bertambah. Mereka yang tadinya hanya menikmati dari depan layar, mulai berkumpul dan membentuk komunitas. Sebagaimana sebuah komunitas, pasti ada kegiatannya, dan cosplay menjadi salah satunya.

Meski anggota maupun komunitasnya belum banyak saat itu, ada beberapa orang yang sudah mulai melakoni cosplay.

Salah satunya adalah si ‘Ratu Cosplay’ Pinky Lu Xun. Ia adalah salah satu cosplayer generasi pertama di Indonesia, bahkan masih aktif ber-cosplay hingga saat ini.

Cosplay saat ini semakin banyak yang menggeluti. Bahkan ada komunitasnya di hampir setiap kota. Saat ini kita bisa mengenal banyak cosplayer kenamaan seperti KameAam, Matcha Mei, Clarissa Punipun, Lola Zieta, Larissa Rochefort, dan masih banyak lagi.

Tak sekadar permainan kostum, cosplay saat ini juga sudah mulai membuka ladang nafkah. Bukan hanya bagi mereka yang mengenakan kostum, tapi juga bagi mereka yang terlibat. Misalnya setiap kali event cosplay diadakan, banyak orang yang terlibat turut 'kecipratan' rejeki.

Mulai dari orang yang merajut atau membuat kostum, penyelenggara acara, UMKM yang turut meramaikan event cosplay, make up artist, dan masih banyak lagi. Perlu diketahui, cosplay juga bukan hobi yang 'terjangkau' atau murah.

Baca juga:

Satu Dubber, Banyak Karakter

Tak sedikit orang yang menghabiskan ratusan ribu bahkan puluhan juta rupiah untuk membuat satu set kostum karakter anime favorit mereka. Selain kostum, pelaku cosplay juga perlu membuat properti yang melengkapi karakter anime tertentu.

Misalnya untuk meniru karakter Kaonashi dari Spirited Away, pelaku cosplay selain perlu menyiapkan jubah hitam, juga harus membuat topeng putih dengan garis vertikal merah yang melintasi mata agar terlihat kian totalitas.

Tentu, selain memengaruhi sektor ekonomi kreatif, cosplay juga turut mengubah atau membentuk mode dan fesyen. Utamanya bagi mereka yang senang dengan anime dan cosplay, tak jarang pilihan gaya fesyen ikut terpengaruh pula.

Mulai dari keputusan mengenakan rok pendek a a siswa sekolah Jepang, sepatu boots tinggi ala karakter anime perempuan, dan masih banyak lagi. Tentu, permainan make-up juga akan ikut berperan demi menjadi semirip mungkin dengan karakter yang ingin diikuti.

Saat ini, event cosplay sudah menjamur di Indonesia, mulai dari yang skala kecil seperti tingkat kota hingga skala besar atau tingkat nasional. Peminatnya juga bertambah setiap tahun, seiring dengan anime dan manga yang masih aktif diproduksi dari negeri aslinya. (waf)

Baca juga:

Penerjemah Gokil di Balik Lirik 'Ganjil' JKT48

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan