Sumatra Barat Masih Akan Dilanja Curah Hujan Ektrem Sampai Penghuju Tahun 2025

2 jam, 42 menit lalu - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pergerakan eks siklon tropis Senyar yang berada di Laut Cina Selatan terus menjauhi wilayah Indonesia sehingga potensi cuaca ekstrem semakin berkurang di wilayah Sumatra.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau di Padang Pariaman memperkirakan Sumatera Barat masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem.

"Namun di Sumatera Barat bulan Desember masih merupakan puncak musim hujan," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan di Padang, Senin.

Selain puncak musim hujan, ia mengatakan terdapat kondisi dinamika atmosfer di Sumbar seperti Indeks Ocean Dipole (IOD) dan Sea Surface Temperatur (SST).

Baca juga:

Sumatra Barat Berangsur Pulih dari Bencana Banjir dan Longsor

Termasuk pula adanya belokan konvergensi arus udara yang masih aktif menyuplai uap air sehingga dapat memicu potensi pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah di Ranah Minang dalam sepekan ke depan.

Oleh sebab kondisi perkembangan dinamika atmosfer tersebut, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di penghujung tahun ini.

"Kemudian perlu memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal terutama yang rawan terjadi bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," ujarnya.

Ia mengimbau dan merekomendasikan masyarakat yang berada di posko bencana di kabupaten dan kota yang terdampak untuk berangsur kembali ke tempat tinggal masing-masing, namun tetap mengutamakan keselamatan dan kesiapsiagaan.

Daerah yang berpotensi meliputi untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang.

Lalu, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Solok Selatan

BMKG meminta masyarakat selalu mengenali titik-titik rawan bencana, melakukan pembaruan informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas serta mencari lokasi yang aman apabila kondisi hujan terjadi dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan