Sukarno-Hatta Sempat Dikira Diculik Angkatan Darat Jepang

Minggu, 16 Agustus 2020 - Yudi Anugrah Nugroho

DESAS-desus Sukarno-Hatta diculik Angkatan Darat Jepang sampai di telinga Soebardjo.

Sebelum melakukan pencarian Sukarno dan Hatta, Soebardjo terlebih dahulu meminta dukungan pembesar-pembesar Angkatan Laut Jepang.

Baca juga: Kisah Pasukan PETA Pengerek Sangsaka Merah Putih Saat Proklamasi

Ia berdalih, jika seandainya kedua tokoh itu jatuh di tangan Angkatan Darat Jepang, satu-satunya jalan untuk membebaskan Sukarno-Hatta hanya dengan campur tangan Angkatan Laut Jepang.

"Satu-satunya sanggup menolong cuma Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Itu sudah berkali-kali dibuktikan Laksamana Muda Maeda di masa lalu," kata Soebardjo dikutip Kesadaran Nasional.

Soebardjo meminta Soediro menghubungi Markas Besar Angkatan Laut disambungkan kepada Shigetada Nishizima.

Sukarno
Sukarno berapi-api saat berpidato di hadapan rakyat Indonesia. (Foto: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia)

"Saya harus memberitahukan pada Tuan, Tuan Sukarno dan Hatta telah hilang. Mereka mungkin ditahan pihak Angkatan Darat. Apakah kiranya Tuan dapat menggerakkan penguasa-penguasa Angkatan Laut untuk campur tangan dalam masalah ini?" tanya Soebardjo.

Ia juga merasa perlu memberi tahu secara pribadi kepada Maeda.

"Mengapa Tuan datang sendiri saja dan tidak dengan Tuan Sukarno dan Hatta? Saya telah berjanji kepada tuan-tuan sekalian kemarin untuk menyampaikan berita resmi tentang penyerahan kami," kata Maeda.

Baca juga: Perjuangan Penyiar Radio Mengabarkan Proklamasi, Nyaris Mati Ditebas Samurai

"Kami justru datang untuk memberitahukan kepada Tuan tentang hilangnya mereka dari kota. Saya benar-benar tidak mengetahui ke mana mereka telah pergi, dan saya sedang menyelidiki tentang soal ini," jawab Soebardjo.

Maeda terperanjat mendengar jawaban Soebardjo. Ia pun bergeming untuk beberapa saat, namun berjanji bakal mengumpulkan kekuatan dan mencari Sukarno dan Hatta dengan segala daya upaya. Soebardjo langsung pamit dan berusaha menemukan Dwi Tinggal. (*)

Baca juga: Nasi Goreng Buatan Perempuan Jepang, Menu Sahur Saat Merancang Teks Proklamasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan