Setiap Hari, PKL KAA Raup Keuntungan Rp300 Ribu

Selasa, 21 April 2015 - Aang Sunadji

MerahPutih Nasional- Pedagang kaki lima yang berada di kawasan Konferensi Asia Afrika keluh kesah. Apa curahan hati ibu yang bernama Ani itu?

Kepada merahputih.com dengan gamblangnya ia menuturkan kisahnya sebagai pedagang yang berada di lokasi KAA. Ia merupakan warga Kelurahan Gelora Senayan Jakarta. Menurutnya, Ani sudah menjadi pedagang tetap sebelum KAA berlangsung. Ketika hari pertama ia menjajakan jualannya ini, ia sempat dilarang petugas keamanan KAA, karena tidak mempunyai surat izin dagang dari pihak kelurahan. Hari kedua surat tersebut sudah ditangannya. Kini, di hari ketiga ia diperbolehkan menjual barang dagangannya di area KAA.

"alhamdulillah mas sebelumnya omzet yang saya peroleh tidak segede ini, paling-paling hanya seharga 5 liter beras saja, yang saya dapat," ungkap Ani diwawancarai merahputih.com di pintu masuk area Balai Pertemuan KAA tersebut.

Ibu yang memiliki tiga orang anak ini yang menjual minuman hangat dan segar serta makanan ringan ini di area KAA menjelaskan, bahwa selama tiga hari ini omzet yang didapatinya mencapai Rp200-300 ribu sehari.

"Kalau saya tidak jualan di sini siapa lagi yang akan melayani para anggota yang mengamankan jalannya pertemuan KAA ini? Kan hanya saya yang saat ini berjualan di tempat ini, yang lain sudah tidak bisa masuk lagi jual di sini. Mereka tidak memiliki surat izin dari pihak kelurahan," tutupnya. (gms).

KAA: Pedagang Asongan Dikejar-kejar Petugas
KAA Bikin Pengunjung Monas Kecewa
Lady Bikers Sepanjang Usia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan