Setelah Baja dan Chip, Kini Daging Sapi Jadi Tekanan Baru AS untuk Korea

Rabu, 12 Maret 2025 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Setelah isu baja, semikonduktor, dan mobil, kini daging sapi Amerika Serikat ikut masuk dalam daftar tekanan perdagangan terhadap Korea Selatan.

Dilansir The Korea Times, Rabu (12/3), asosiasi peternak sapi AS, National Cattlemen's Beef Association (NCBA), secara resmi meminta bantuan pemerintahan Presiden Donald Trump agar Korea melonggarkan aturan impor daging sapi—dan membuka keran lebih lebar untuk produk asal Negeri Paman Sam.

Permintaan ini datang di tengah langkah Trump yang agresif mengenakan tarif tinggi pada sejumlah produk impor, termasuk tarif timbal balik untuk berbagai komoditas dari negara mitra dagang.

Permintaan NCBA kepada Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) diketahui publik pada Selasa waktu setempat, sehari sebelum AS resmi memberlakukan tarif 25 persen atas seluruh impor baja dan aluminium—kebijakan yang juga langsung memukul industri baja Korea.

Baca juga:

Chris Hemsworth Berbagi Momen di Balik Layar dari Kunjungan ke Korea Selatan

Secara spesifik, NCBA mendesak agar Korea menghapus larangan impor daging sapi dari sapi AS yang berusia 30 bulan ke atas saat disembelih. Aturan tersebut adalah bagian dari kesepakatan antara Seoul dan Washington tahun 2008, menyusul kekhawatiran publik Korea atas wabah penyakit sapi gila (mad cow disease) atau bovine spongiform encephalopathy. Saat itu, gelombang penolakan besar-besaran terhadap daging sapi AS terjadi di Korea.

Jika permintaan ini dikabulkan, bukan tidak mungkin tekanan terhadap industri daging lokal Korea akan semakin berat, terutama di tengah dinamika perdagangan global yang makin rumit. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan